REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menilai langkah pemerintah DKI Jakarta yang mengeluarkan surat edaran kepada seluruh sekolah untuk melarang para pelajar mengikuti pesta bikini sangat tepat. Hidayat mengatakan, tak cukup sampai sebatas larangan, sekolah yang merasa dirugikan dapat membawa persoalan tersebut ke ranah hukum.
"Sekolah-sekolah yang namanya dicatut dapat mengadukan pihak penyelenggara ke kepolisian karena telah melakukan pencemaran nama baik, penipuan publik, pengrusakan mental bangsa, dan itu melanggar Undang-Undang. Polda layak untuk menerima pengaduan," kata Hidayat kepada Republika, Jumat (24/4).
Hidayat mengatakan, harus ada tindakan yang tegas agar menghasilkan efek jera dan kejadian yang sama tidak terulang kembali di masa yang akan datang. Pemerintah, lanjutnya, harus betul-betul menegakkan hukum demi menyelamatkan masa depan generasi muda Indonesia.
"Makanya kami tetap mendesak Menkominfo dan kementerian terkait lain untuk bukan hanya melototin situs-situs radikal, tapi juga terkait beraninya panitia menyelenggarakan dan mengundang, itu kan karena mereka tahu bahwa pornografi tidak ada tindakan yang serius makanya mereka berani lakukan tindakan semacam ini," jelasnya.
Menurut politikus PKS itu, undangan pesta tersebut merupakan bukti dari kurangnya daya kritis anak bangsa terhadap beragam perilaku yang dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Aneh sekali sesudah ujian nasional kok bukannya anak-anak diberi alternatif kegiatan yang mendidik, produktif, kegiatan menghibur tapi tetap bermanfaat, tapi dikasih tawaran yang sangat tidak masuk akal, tidak terkait pendidikan, apalagi bentuk syukur karena sudah selesai UN," kata Hidayat.
Sebelumnya, dunia twitter dihebohkan dengan beredarnya undangan pesta bikini bagi anak SMA. Undangan tersebut disebar oleh akun Twitter bernama @Divine_prod.
Dalam undangan tersebut tertulis pesta akan diadakan pada 25 April 2015 di The Media Hotel, Jalan Gunung Sahari, dari pukul 22.00 sampai selesai. Tercantum, dress code para peserta, bikini dan summer dress.
Undangan acara ini pun tertulis didukung oleh siswa-siswi dari SMA Muhammadiyah Rawamangun, SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, SMK Musik BSD, SMA Alkamal, dan sembilan SMA lainnya serta satu SMK.
Undangan juga disampaikan melalui sebuah video bertajuk 'GoodBye UN Pool Party Divine Production SPLASH AFTER CLASS' yang diunggah di Situs Video YouTube dan sempat ditonton lebih dari tiga ribu orang.
Video tersebut berisi ajakan bagi para pelajar yang baru saja menempuh ujian nasional untuk menghadiri 'GoodBye UN Pool Party'.
