REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota MPR dari Kelompok DPD Asri Anas mengharapkan perpustakaan MPR dapat dikembangkan menjadi perpustakaan digital. Anas yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) menyebutkan pada tahun 2013-2014 pernah menganggarkan Rp 6 miliar untuk mengembangkan perpustakaan digital MPR RI.
"Namun dua kali dianggarkan, perpustakaan digital tidak terwujud. Akhirnya dana itu dikembalikan ke negara," katanya kepada pers usai membuka bedah buku di ruang presentasi perpustakaan MPR, Selasa (16/6).
Asri Anas mengungkapkan pernah mendapat pesan dari Aksa Mahmud yang merupakan Wakil Ketua MPR periode 2004-2009 untuk memperhatikan perpustakaan MPR. Menurut dia, tidak terwujudnya perpustakaan digital karena memang belum menjadi fokus. Dia menginginkan perpustakaan MPR seperti perpustakaan Kongres di Amerika Serikat. Dengan perpustakaan digital maka mudah mencari referensi dari negara lain.
"Di MPR sendiri banyak dokumen-dokumen sejarah sejak tahun 1949 yang belum didokumentasikan dengan bagus. (Perpustakaan) ini belum modern," ujarnya.
Menurut Asri Anas, tahun 2016 ini akan diupayakan kembali perpustakaan digital. Dia berjanji akan memberikan dukungan anggaran untuk merealisasikan perpustakaan digital itu.