REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Segala permasalahan bangsa sekarang ini akan dapat diselesaikan jika segenap elemen bangsa memegang teguh nilai-nilai Pancasila. anggota MPR, Martin Hutabarat mengatakan sejarah telah membuktukan bahwa Pancasila merupakan ideologi yang hidup yang bisa bersesuaian dengan segala permasalahan yang muncul dari waktu ke waktu.
Menurut Martin, sejak reformsi bangsa Indonesia menghadapi berbagai permasalahan baik kecil, sedang dan besar. Masalah sosial dan politik masih menjadi tantangan yang mengkhawatirkan bagi konsolidasi demokrasi. Persoalan hukum dan ekonomi masih menjadi persoalan berat bagi kelangsungan bangsa.
"Kekerasan komunal masih terjadi di wilayah Indonesia. Politik uang masih mewarnai setiap kontestasi Pemilu baik legislatif maupun pemilihan kepala daerah. Kemiskinan semakin bertambah," kata Martin, saat berbicara dalam seminar nasional kerjasama Fraksi Partai Gerindra MPR RI bekerjasama dengan Perempuan Indonesia Raya (PIRA) bertema 'Pancasila Pemersatu Bangsa Indonesia', Jumat (19/6).
Selain contoh itu, masih banyak masalah lain yang bisa selesai dengan kembali kepada nilai-nilai Pancasila. Misalnya, pasar bebas yang mencekam negeri ini, ijasah palsu, kisruh PSSI. Demikian juga dengan pembangunan hukum yang masih jalan di tempat. "Penegakan hukum masih tajam ke bawah dan tumpul ke atas, artinya belum berkeadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa," kata Martin.
Begitu juga dengan kejahatan luar biasa seperti terorisme, peredaran gelap narkoba dan psikotropika serta merajelanya korupsi. Menurut dia, Pancasila dengan berbagai peristiwa dramatis yang mewarnai perjalanan Indonesia selama 70 tahun membuat bangsa Indonesia semakin yakin bahwa segala permasalahan bangsa sekarang ini akan dapat diselesaikan jika segenap elemen bangsa memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
Dia menambahkan, Pancasila adalah pilihan satu-satunya yang tersedia bagi Indonesia sejak merdeka, sekarang, dan di masa yang akan datang. "Tanpa Pancasila tidak akan pernah bisa terbayangkan nasib NKRI dalam perjalanan 70 tahun yang tetap bersatu sejak merdeka hingga sekarang," ujar Martin.
Seminar yang berlangsung di kantor DPP Partai Gerindra, Jl. Harsono RM, Ragunan Jakarta Selatan, Jumat 19 Juni 2015 ini menampilkan pembicara Hashim Djojohadikusumo (Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra), Martin Hutabarat (anggota MPR Fraksi Partai Gerindra), Sumarjati Arjoso (Ketua Umum PIRA).