REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi asal negeri Tirai Bambu yang merupakan rombongan Chairman of the National Commitee of the Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCC) mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat Senin (27/7) sore. CPPCC ialah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di negara tersebut yang diketuai oleh Yu Zhengseng politisi sekaligus seorang insinyur.
Kunjungan dari rombongan Ketua MPR Cina beserta stafnya ini disambut oleh Humas Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdussalam beserta beberapa pengurus Istiqlal. Rombongan yang terdiri dari belasan orang tersebut diajak berkeliling masjid kebanggan rakyat Indonesia itu.
Yu yang juga seorang arsitek ini tampak kagum akan desain dan tata letak dari masjid terbesar di Asia Tenggara. Yu dengan seksama memperhatikan penjelasan Hurairah yang mengatakan bahwa Masjid Istiqlal ialah lambang toleransi.
“Meski ini merupakan tempat ibadah bagi umat muslim arsiteknya bukan seseorang dari Islam, ia adalah Frederich Silaban,” kata Hurairah mencuri perhatian Yu dan rombongan.
Penjelasan Hurairah yang menyebut bahwa lokasi Istiqlal juga bertoleransi dengan agama lain semakin serius diperhatikan oleh Yu. Ia memperhatikan dengan seksama kala Hurairah menjelaskan. Masjid Istiqlal berdiri berdampingan dengan gereja terbesar bagi umat Katolik dan Protestan di Indonesia, katedral dan Immanuel.
“Ini merupakan simbol toleransi keanekaragaman yang Indonesia miliki,” ujar Hurairah yang diangguki Yu dan rombongannya.