REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan didampingi wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang dan Mahyudin memimpin jalannya Rapa Gabungan (ragab) dalam rangka persiapan Sidang Tahunan 15 Agustus mendatang. Acara yang berlangsung di Ruang GBHN, Kompleks Parlemen tersebut dihadiri seluruh pimpinan fraksi MPR dan kelompok DPD.
Zulkifli mengatakan, sidang tahunan akan menjadi konvensi baru dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Acara tersebut diharapkan mampu menciptakan kebersamaan, keterbukaan serta akuntabilitas lembaga negara yang kemudian berujung pada pemerintahan yang ideal. Melalui sidang tahunan, masyarakat bisa memberikan penilaian dan dapat mengaktifkan fungsi pengawasan terhadap kinerja lembaga-lembaga negara.
"Dan bagi lembaga negara juga akan berdampak lebih transparan, terbuka dan akuntabel. Itulah tujuan demokrasi, sebesar-besarnya demi kesejahteraan rakyat," kata Zulkifli usai rapat, Rabu (29/7).
Zulkifli mengatakan, isi laporan kinerja lembaga-lembaga negara yang diserahkan tidak dibatasi. Oleh karena itu, laporan kinerja tersebut mungkin akan sangat beragam, mulai dari masalah politik, ekonomi, sosial budaya hingga isu-isu yang berkembang belakangan ini.
"Banyak persoalan dan prestasi yang sudah dicapai lembaga-lembaga negara dan itu patut diketahui seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Ada delapan lembaga negara yang akan menyampaikan laporan dalam sidang tahunan tersebut. Lembaga-lembaga yang ada dalam UUD 1945 itu, yakni MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK, BPK, dan KY. Masing-masing lembaga, rencananya, akan diberi waktu 30 hingga 45 menit untuk menyampaikan laporan tanpa ada interupsi.
Sidang tahunan pun direncanakan akan dihadiri seluruh anggota MPR. Selain itu sidang tahunan juga akan disaksikan para duta besar negara lain dan perwakilan mahasiswa se-Jabodetabek.