REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Anggota Badan Pengkajian MPR Shodiq Mujahid mengungkapkan, MPR sedang mendorong pembentukan sebuah badan semacam Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau BP7 seperti pada masa Orde Baru.
"Tetapi bedanya, kita tidak melakukan indoktrinasi. Dan, Pancasila bukan untuk kepentingan penguasa seperti pada masa Orde Baru, tapi Pancasila untuk keutuhan NKRI," kata Shodiq di sela-sela temu pakar membahas implementasi Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 dalam sistem ketatanegaraan, di Hotel Savoy Homann, Bandung, Jumat (18/9).
Menurut Shodiq, pemahaman generasi muda saat ini terhadap Pancasila sangat kurang. Oleh sebab itu, perlu pendalaman terhadap Pancasila bagi generasi muda. "Kita lihat saja pemahaman Pancasila di kalangan anak muda, memprihatinkan. Ada kedangkalan pemahaman Empat Pilar di kalangan generasi muda," ujarnya.
Pada masa Orde Baru, siswa dan mahasiswa mendapat penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Pemerintah pada waktu itu membentuk BP7 sebagai badan yang mengelola penataran P4 dan menghasilkan manggala (penatar). Namun, karena menjurus indoktrinasi, lembaga itu dibubarkan pada era reformasi.
Shodiq melihat, adanya kebutuhan untuk membentuk kembali lembaga semacam BP7. Sebab, selama ini MPR yang melakukan sosialisasi Pancasila. ''Oleh karena itu, MPR sedang mendorong pembentukan badan semacam BP7," ujarnya.
Badan baru itu, kata Shodiq, dibentuk oleh pemerintah (eksekutif). "Nanti badan seperti itu akan diaktifkan lagi. Tetapi sosialisasi bukan dalam bentuk indoktrinasi," ungkapnya.