Wednesday, 13 Sya'ban 1446 / 12 February 2025

Wednesday, 13 Sya'ban 1446 / 12 February 2025

MPR: Mahasiswa Jangan Alergi dengan Dunia Politik

Senin 28 Sep 2015 11:58 WIB

Red: Bayu Hermawan

Wakil Ketua MPR Mahyudin memberikan sosialisasi empat pilar Korps HMI Wati (Kohati) PB HMI

Wakil Ketua MPR Mahyudin memberikan sosialisasi empat pilar Korps HMI Wati (Kohati) PB HMI

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar, Mahyudin mengatakan mahasiswa hendaknya tidak menjauhkan diri dari dunia politik, karena ke depan semakin banyak tantangan yang dihadapi oleh negara ini.

"Sangat disayangkan kalau mahasiswa alergi dan menjauhi dunia politik," katanya di Jakarta, Senin (28/9).

Menurutnya, mahasiswa tak selayaknya menyematkan stigma haram pada dunia politik karena yang harus dilakukan adalah berani untuk maju guna memperbaiki semua dari dalam.

Ia mengatakan mahasiswa seharusnya berani bercita-cita terjun ke dunia politik untuk memperbaiki apa yang saat ini dinilai masih kurang.

"Bangsa ini butuh pemuda-pemuda tangguh," ujar pria yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu.

Sebelumnya, sejumlah perwakilan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, 1 September 2015, membahas perkembangan kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

"Kami dari mahasiswa menyampaikan kondisi-kondisi terkini ekonomi. Ada perlambatan ekonomi dari triwulan pertama, kedua dan kemudian ada perlemahan mata uang rupiah hari ini sehingga terjadi masalah kondisi ekonomi," kata Ketua Umum KAMMI Andriyana kepada pers.

Dalam pertemuan itu, Andriyana juga menyampaikan pemerintah perlu memberikan arahan kepada masyarakat dalam menghadapi krisis ekonomi dunia untuk membuat ketenangan kepada masyarakat.

Andriyana juga menyampaikan perlu meningkatkan pendapatan negara dari pajak dan penyerapan anggaran pembangunan di daerah sebagai penggerak ekonomi.

"Harus ada terobosan hukum bahwa kebijakan tidak bisa dikriminalisasi agar serapan anggaran begitu besar untuk menggerakkan ekonomi. Ini kan belum ada," katanya.

Sumber : Antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler