Wednesday, 8 Zulhijjah 1446 / 04 June 2025

Wednesday, 8 Zulhijjah 1446 / 04 June 2025

MPR Minta Kearifan Lokal Dijaga

Senin 30 Nov 2015 10:28 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri

Achmad Dimyati Natakusumah, pimpinan Fraksi PPP MPR RI,

Achmad Dimyati Natakusumah, pimpinan Fraksi PPP MPR RI,

Foto: Dok: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Achmad Dimyati Natakusumah, pimpinan Fraksi PPP MPR RI, menyerahkan tokoh wayang golek kepada Ki Dalang Anang Sonjaya sebagai tanda dimulainya pagelaran seni budaya wayang golek dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Ahad (30/11).

Ratusan warga desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, menyaksikan pagelaran wayang golek yang mengambil lakon Jaka Tamilung/Cepot Rarabi di Alun-Alun Desa Citeureup. Hadir juga dalam pagelaran ini Camat Panimbang Agus Mursalin, serta jajaran Muspika setempat.

Sebelum menyerahkan tokoh wayang golek, Dimyati mengungkapkan, pagelaran wayang golek ini merupakan kerjasama dengan MPR RI dan Badan Kordinasi Percepatan Pembangunan Panimbang.

"Ini merupakan hiburan bagi masyarakat di Kecamatan Panimbang yang menginginkan sebagai daerah otonomi baru Cibaleung," katanya.

Dimyati berpesan, Empat Pilar, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, harus diamalkan untuk mewujudkan masyarakat Pandeglang yang adil dan sejahtera. Ia mengingatkan, seberapa maju sebuah masyarakat yang sudah membangun infrastruktur fisik seperti bandara, pelabuhan, jalan tol, tapi jangan melupakan kearifan lokal.

''Seni budaya wayang golek adalah salah satu kearifan lokal. Kearifan lokal itu harus dijaga,'' ujar dia.

MPR juga berperan dalam menjaga kearifan lokal, dengan menyelenggarakan pagelaran seni budaya sebagai salah satu varian dalam metode sosialisasi Empat Pilar MPR. Dalam hal Bhinneka Tunggal Ika, Dimnyati menyatakan miris bila masih ada pejabat atau elit politik yang berbicara soal pribumi dan non pribumi.

Dari manapun asalnya, baik itu suku Jawa, Sumatera, dan lainnya tetap harus dihormati. ''Jangan membeda-bedakan sehingga timbul diskriminasi dan egosentris," katanya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler