REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, mengajak seluruh elemen bangsa untuk merefleksiakan berjalannya konstitusi sejak Reformasi 18 tahun silam.

Tentunya, Zuklifli meminta refleksi tersebut dilakukan dengan pikiran jernih agar lebih obyektif dan konstruktif.

''Refleksi ini penting untuk diselenggarakan bersama, tidak hanya sebagai momentum bersama untuk bangsa, tapi juga persatuan bangsa dalam upaya mewujudkan janji kebangsaan dalam UUD,'' kata Zulkifli, dalam Simposium Kebangsaan, dengan tema 'Refleksi Nasional Praktek Konstitusi dan Ketatanegaraan Pasca Reformasi, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/12).

Menurut Zulkifli, setelah 18 tahun reformasi, sekarang saat yang tepat untuk refleksi pemikiran konstitusi dengan pikiran jernih dan jujur, mengenai praktek konstitusi, mana bagian yang positif dan mana bagian yang belum berdampak pada masyarakat.

''Dengan pikiran jernih kita tidak bisa menutup mata adanya perbaikan positif. Berbagai langkah untuk perbaikan demokrasi terus dilakukan meski masih ada kelemahan dan kekurangan,'' ujar dia.

Simposium kebangsaan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, Panglima TNI, Kapolri, Ketua MA, serta Presiden ke-V RI Megawati Soekarno Putri.