Sunday, 15 Jumadil Awwal 1446 / 17 November 2024

Sunday, 15 Jumadil Awwal 1446 / 17 November 2024

Ketua MPR: Lansia Jangan Dititipkan di Panti Sosial

Rabu 06 Jan 2016 18:26 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri

Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Foto: Dok: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Pelayanan Sosial atau MPS, Sularno mengatakan, MPS sekarang memiliki panti untuk pelayanan sosial sebanyak 380 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sularno berharap apa yang dilakukan itu mampu memberi manfaat bagi umat.

Sularno menyatakan, lembaga yang dipimpinnya itu memiliki program membangun shelter lansia di berbagai kota. Masalah lansia menurutnya, sekarang menjadi perhatian yang luar biasa. Lansia sekarang menjadi hal yang diinvestasikan dan dibisniskan oleh lembaga-lembaga asing.

''Bahkan, lembaga asing akan membangu shelter atau panti di Indonesia dan siap menampung para lansia yang dititipkan,'' kata Sularno, saat bertemu dengan ketua MPR Zulkifli Hasan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (6/1).

Dalam pertemuan tersebut, Sularno menyampaikan MPS akan mengadakan rapat kerja nasional pada 9 April 2016 di Bandung, Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan merasa senang dengan kehadiran pengurus MPS. Zulkifli yang juga sebagai Ketua Umum PAN itu Berharap, agar MPS lebih memperhatikan pentingnya lansia.

''Apalagi sekarang lansia dijadikan komoditas oleh investor dari luar dengan membangun sebuah tempat untuk menitipkan orang tua,'' ucap Zulkifli.

Menurut Zulkifli, ini merupakan perubahan budaya. Untuk itu dirinya berharap pada MPS untuk mengugrade diri agar tujuannya sebagai pelayanan sosial, yakni memberdayakan lansia bisa tercapai.

Ia menegaskan, menitipkan orang tua pada panti adalah bukan budaya kita. Zulkifli Hasan juga sangat menyayangkan sikap salah satu pengembang perumahan yang menutup jalan, sehingga salah satu sekolah di Jogjakarta tidak memiliki akses untuk menuju ke sekolah.

Apa yang dilakukan oleh pengembang itu menurutnya tak sesuai dengan Pancasila, apalagi anak-anak sekolah itu merupakan anak panti asuhan.

“Di mana keadilan dan peri kemanusiaan pengembang itu?” kata Zulkifli dengan nada kesal.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler