REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ma'ruf Cahyono akhirnya resmi dilantik sebagai sekretaris jenderal MPR RI menggantikan Eddie Siregar yang pensiun pada 1 Desember 2015. Pelantikan tersebut dipimpin oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan serta tiga wakil ketua MPR, yaitu Mahyudin, Oesman Sapta, dan Hidayat Nur Wahid.
"Semoga amanah dan kepercayaan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, sebagaimana sumpah yang telah diucapkan," kata Zulkifli saat memberikan pembekalan kepada Ma'ruf saat pelantikan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/2).
Ma'ruf ditunjuk menjadi sekjen usai bersaing dengan tiga kandidat lainnya yang diusulkan kepada presiden sehingga sudah melalui proses sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Sekjen, Zulkifli menuturkan, sangat penting dalam memberikan dukungan, baik teknis, administratif, maupun keilmuan, dalam menunjang kinerja MPR. Ma'ruf juga diharapkan mampu melaksanakan tugas konstitusional dengan baik sebagaimana diamanatkan UUD 1945.
Ia mengatakan, jabatan sekjen memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu, Ma'ruf juga harus mampu menyesuaikan dinamika perkembangan yang bersikap dinamis, tidak hanya soal teknis administratif, tapi juga strategis. ''Karena itu, perlu didukung kinerja sekjen yang maksimal,'' ujar dia.
Salah satu tantangan sekjen yang disebut Zulkifli adalah bagaimana mampu mengawal munculnya kembali Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), dan juga harus menjalankan tertib administrasi agar tidak salah, terutama soal keuangan, termasuk main-main terhadap anggaran.