REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Anggota Badan Sosialisasi MPR Khatibul Umam Wiranu mengatakan, setelah reformasi, nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendiri bangsa terpinggirkan begitu saja. Begitupun dengan Pancasila. Menurutnya, sila-sila yang ada dalam Pancasila dicampakkan, diganti dengan nilai-nilai asing yang tidak sepenuhnya sesuai bagi bangsa Indonesia.
Bahkan Pancasila sebagai ideologi, sempat menjadi musuh dan dimusihi bangsa Indonesia. Pemerintah hasil reformasi telah melupakan ideologi bangsanya sendiri.
"Pemerintah juga lupa kalau ideologi itu sesungguhnya sangat penting. Karena itu, sosialisasi MPR yang selama ini dijalankan diharapkan menjadi contoh yang bagus agar ditiru oleh pemerintah dimasa yang akan datang," kata Khatibul, usai menutup kegiatan Pelatihan untuk pelatih dikalangan dosen perguruan tinggi di provinsi Lampung, Senin (11/4) malam.
Bangsa yang besar, lanjut Khatibul, adalah bangsa yang memperhatikan nilai-nilai luhur bangsanya sendiri. Karena itu pemerintah harus segera menyadari pentingnya ideologi bagi masa depan bangsa. Dengan begitu bisa meminimalisir terjadinya konflik. Dia menilai sudah waktunya konflik antara agama, etnis dan golongan itu berhenti.
"Caranya adalah dengan melakukan internalisasi nilai-nilai Pancasasila, dimulai daripara pejabat," ucap dia.