Thursday, 17 Jumadil Akhir 1446 / 19 December 2024

Thursday, 17 Jumadil Akhir 1446 / 19 December 2024

MPR Beberkan Tantangan Indonesia di Hadapan Mahasiswa UNAS

Kamis 21 Apr 2016 17:44 WIB

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin.

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, membeberkan tantangan bangsa saat ini yang sangat mempengaruhi masa depan Indonesia. Menurutnya, tantangan kebangsaan tersebut berasal dari internal maupun eksternal.

Tantangan yang berasal dari eksternal yaitu semakin terbukanya informasi dalam pergaulan internasional. Hal itu membuat gaya hidup masyarakat Indonesia berubah.

Internet, yang menjadi pintu masuk arus informasi global membuat budaya-budaya barat yang tidak cocok dengan masuk ke Indonesia. Bahkan, situs porno yang berkali-kali diblokir, tetap saja terus bermunculan.

''Ini tantangan global. Internet bagus untuk mendapatkan informasi. Tapi perlu disaring juga informasi,'' kata Mahyudin, saat melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Kampus Universitas Nasional, Jakarta, Kamis (21/4).

Menurutnya, media sosial bisa berdampak positif bisa dan juga negatif. Sehingga, setiap jiwa bangsa indonesia mesti dibentengi, salah satunya melalui Pancasila.

Sementara, tantangan yang berasal dari internal juga tidak kalah serius. Mahyudin menyebutkan, masalah ajaran agama yang kadang disalahartikan membuat lahirnya radikalisme dan terorisme di Indonesia.

''Tantangan itu yang mendasari kita untuk kembali ke Pancasila,'' ujarnya.

Mahyudin juga menjelaskan tugas-tugas MPR. Ia mengatakan tugas MPR adalah memasyaratkan TAP MPR, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Selain itu, MPR juga bertugas menyerap aspirasi masyarakat terkait pelaksanaan UUD. MPR juga berwenang melantik presiden dan wakil presiden. Serta bisa juga memberhentikan presiden kalau melanggar hukum.

''MPR juga berwenang mengamandemen UUD 1945. Jadi MPR memiliki kewenangan tertinggi, walaupun bukan lembaga tertinggi negara pasca reformasi,'' katanya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler