REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, Proklamasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia atas nama Soekarno-Hatta pada 9 Ramadhan 1364, perlu diperingati sebagai upaya untuk menghadirkan penguatan ummat
Islam dalam masalah berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, peringatan Proklamasi pada 9 Ramadhan perlu dilakukan agar umat Islam semakin cinta pada Indonesia. Ia menegaskan, upaya untuk melakukan Peringatan Proklamasi 9 Ramadhan bukan untuk memisahkan peringatan proklamasi kemerdekaan. Namun hal itu untuk semakin menguatkan makna proklamasi.
"Jadi dalam setahun bisa dua kali peringatan," kata Hidayat, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/6).
Hidayat mengakui, dalam sidang-sidang BPUPKI dan PPKI, semua unsur masyarakat, baik itu kelompok Islam, kebangsaan, dan non Muslim ikut membahas kemerdekaan Indonesia. Peringatan Proklamasi pada 9 Ramadhan, lanjut dia, sebagai upaya untuk menyegarkan ingatan bahwa proklamasi dilakukan di bulan yang sangat mulia.
"Proklamasi di bulan ramadhan bukan sebuah kebetulan tapi merupakan berkah Allah," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan peringatan Proklamasi 9 Ramadhan, maka tidak akan lagi ada jarak antara masalah kebangsaan dan keagamaan. Karena itu ke depan, pemerintah harus melakukan pembangunan secara bersama tanpa ada yang ditinggalkan.
Dengan peringatan proklamasi pada 9 Ramadhan juga sebagai sebuah semangat untuk memajukan ummat Islam dari berbagai kedaruratan yang sedang menimpa bangsa ini. "Kalau umat Islam mencintai negeri ini, maka mereka akan seperti para pendiri bangsa," ujarnya. (Eko Supriyadi)
Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan XL.