REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan, 18 tahun reformasi telah melahirkan banyak capaian seperti otonomi daerah, demokrasi dan kebebasan berpendapat. Namun, ternyata ada nilai yang perlahan memudar, di antaranya nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan, rasa persaudaraan, dan saling menghormati sesama anak bangsa.
''Sejak 71 Tahun lalu kita sudah sepakat bersatu dalam perbedaan, bersaudara sesama anak bangsa. Kalau bersaudara, jangan menyerang keyakinan orang lain,'' kata Zulkifli, dalam Orasi Kebangsaan dan Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (DPN IARMI), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu (3/12).
Hadir bersama Ketua MPR Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Alumni Resimen Mahasiswa dari Seluruh Indonesia. Zulkifli Hasan yang juga merupakan Ketua Umum DPN IARMI ini mengingatkan, amanat pendiri bangsa yakni saling menghormati dalam perbedaan. Karena itu Ia meminta Alumni Menwa di seluruh Indonesia untuk berperan aktif merekat persatuan dan menjaga nilai nilai luhur Indonesia.
Ia juga mengajak alumni Menwa untuk memahami Bela Negara dalam arti yang lebih luas. ''Era Reformasi ini, pemahaman bela negara harus diperluas. Saling menghormati dalam perbedaan adalah bagian dari upaya bela negara,'' kata Zulkifli.