Friday, 1 Rabiul Akhir 1446 / 04 October 2024

Friday, 1 Rabiul Akhir 1446 / 04 October 2024

Nilai Empat Pilar Disisipkan dalam Pentas Seni dan Budaya

Senin 19 Dec 2016 06:36 WIB

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih

MPR menyisipkan nilai-nilai empat pilar dalam pagelaran seni.

MPR menyisipkan nilai-nilai empat pilar dalam pagelaran seni.

Foto: mpr

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Anggota MPR dari Fraksi PKB, Lukman Edy menuturkan pentingnya menyisipkan nilai empat pilar dalam kegiatan pentas seni dan budaya. Menurut Lukman Edy, pada masa Wali Songo, para wali menggunakan pentas wayang untuk mensyiarkan agama Islam. Padahal pada masa itu ada anggapan ada beberapa hal dalam wayang  yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

"Meski demikian, oleh Wali Songo beberapa hal yang tak sesuai dengan nilai Islam itu diluruskan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam," ujarnya, Jumat (17/12).

Dia mencontohkan bila di tempat komunitas Jawa biasanya sosialisasi empat pilar disisipkan dalam pertunjukan wayang kulit. "Nah kalau di Kota Pekanbaru pentas seni apa yang cocok dengan budaya masyarakat Minang, Melayu, dan Batak." "Salah satunya yang cocok adalah Kesenian Irama Minang (KIM)," paparnya, Jumat (17/12) .

Ditegaskan oleh Lukman Edi, sosialisasi dengan metode lewat pentas seni dan budaya akan diteruskan secara lebih massif. Dalam kesempatan yang sama, anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar, Idris Laena, menuturkan sosialisasi lewat pentas seni dan budaya bisa dilanjutkan di daerah-daerah lainnya.

Menurut Idris Laena, yang bisa menyatukan sebuah bangsa adalah perasaan senasib sebagai sebuah bangsa, nasionalisme. Bangsa Indonesia disatukan oleh perasaan senasib yang kemudian dikuatkan dengan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. "Empat hal tersebut selama ini telah kita amalkan," kata dia.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler