Thursday, 21 Rabiul Akhir 1446 / 24 October 2024

Thursday, 21 Rabiul Akhir 1446 / 24 October 2024

Generasi Millennial Harus Lebih Peduli Masalah Kebangsaan

Rabu 03 May 2017 17:45 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hazliansyah

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan

Foto: dok Humas MPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menekankan pentingnya generasi muda era millennial terus peduli persoalan kebangsaan. Penekanan ini terkait semakin melemahnya kepedulian generasi muda terhadap persoalan kebangsaan, dengan hilangnya nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai saling toleransi, NKRI, dan UUD 45.

"Generasi milenia saat ini cenderung mau yang ringan-ringan hanya soal dirinya dan komunitasnya, enggan memperhatikan masalah kebangsaan," kata Zulkifli saat mengisi Seminar Kebangsaan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di acara Silatnas BEM Perguruan Tinggi Keagamaan Islam se-Indonesia, Rabu (3/5).

Bahkan, kata dia, cenderung generasi milenia bangsa ini hanya peduli hal yang dicitrakan. Jadi wajar ketika yang menarik bagi mereka adalah politik pencitraan.

Mengapa generasi muda perlu terhadap persoalan kebangsaan saat ini. Karena potensi besar bangsa ini menjadi bangsa maju dengan segala kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.

"Lihat di Sumatra, Kalimantan, Papua, di mana alamnya sudah rusak dikeruk dan tinggal lobang-lobangnya. Semua ini karena masyarakat Indonesia kenyataannya tidak terlalu peduli kalau bangsanya dirampas kekayaan alamnya," ujar Zulkifli.

Setelah 19 tahun Reformasi seharusnya kesetaraan dan kesejahteraan telah meningkat. Tapi yang terjadi adalah kesenjangan yang semakin tinggi. Kenapa hal ini bisa terjadi, karena dalam proses politik demokrasi yang berjalan tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi Pancasila.

Demokrasi yang berjalan adalah politik transaksional dan persinggungan para politisi dengan para pemilik modal. Selain itu empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD '45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI), yang harusnya terus dijaga mulai luntur.

Padahal pancasila adalah nilai-nilai luhur pondasi dan pandangan hidup bangsa, harus menjadi perilaku kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

"Kalau ini bisa menjadi perilaku kehidupan sehari-hari terutama bagi para pejabat bangsa ini maka akan menjadi perekat bangsa dan bisa memajukan perilaku politik bangsa ini," ujarnya.

Karena itu ia bersyukur masih ada anak muda dari mahasiswa BEM perguruan tinggi keagamaan Islam se-Indonesia, yang tetap tertarik membahas persoalan kebangsaan ini.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler