REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Kepala Biro Ekonomi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Zulkifli prohatin sebab akhir-akhir ini ada perasaan kurang nyaman akibat berkurangnya toleransi. Menuurt dia, bangsa Indonesia perlu mengingat lagi sejarah terbentuknya NKRI. Sebab, toleransi dan persatuan ini lah yang membentuk Indonesia.
"Ada perbedaan mencolok antara bangsa Arab, Eropa, Cina dengan bangsa Indonesia. Mereka tumbuh dari akarnya sendiri, beda bangsa-bangsa tersebut dengan bangsa kita, NKRI terbentuk atas kesepakatan," kata Zulkifli di Banjarbaru dalam Dialog Kebangsaan MPR, Kamis, (18/5).
Menurut dia, Indonesia terbentuk karena kesepakatan bukan terjadi secara alami. Indonesia diciptakan dengan sengaja melalui toleransi dan persatuan. Bangsa Arab, bangsa Eropa jika terpecah tetap bangsa Arab dan bangsa Eropa. Kalau NKRI pecah tak ada Indonesia lagi. Oleh karena itu, terang Zulkifli, Indonesia harus menengok perjuangan para pendiri negara kita. Indonesia diciptakan sendiri dengan persatuan dan toleransi.
"Para pendiri negara ini, para ulama, pendeta, kepala suku dengan sukarela melepas bajunya demi persatuan NKRI, kita harus menghargai perjuangan mereka dengan menjaga NKRI dan toleransi," ujarnya.
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengatakan, guna menjaga keutuhan NKRI masyarakat harus selalu diingatkan untuk menguatkan nasionalisme. "Saya yakin semua orang Indonesia punya nasionalisme. Namun kadang memang naik turun makanya harus dibangun dengan kesadaran kalau kita bisa makan, berkeluarga, sekolah, karena karunia kemerdekaan," ujar Mahyudin.