REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait maraknya penolakan beberapa ulama yang akan mengelar dakwah di beberapa daerah di Indonesia, membuat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Zulkifli Hasan ikut berkomentar. Ia meminta masyarakat Indonesia khususnya umat Islam membiasakan diri untuk tabayun.
"Saya minta kita ini biasakan tabayun, semua orang berhak menyampaikan pendapat, jadi kalau main kekerasan tentu itu akan menimbulkan kegaduhan," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, Kamis (9/11).
Zulkifli khawatir adanya aksi pelarangan tersebut akan menimbulkan reaksi, dan menurutnya hal itu berbahaya. Ia juga meminta kepada umat Islam untuk bersatu saling menghargai dan jangan mau diadu domba.
"Kalau ada yang nggak jelas mbok ditanya," ujarnya.
Zulkifli juga bersedia memfasilitasi pihak manapun jika ada yang salah paham. "Sebagai pimpinan MPR kami siap memfasilitasi apa saja kalau ada yang salah paham, jadi tabayun," tegasnya.
Sebelumnya Ustaz Bachtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis rencananya akan menggelar dakwah di Kabupaten Garut, pada Sabtu (11/11), namun muncul surat pelarangan dari Pengurus Cabang NU (PCNU) ke DKM Masjid Agung Garut.