Sunday, 29 Jumadil Awwal 1446 / 01 December 2024

Sunday, 29 Jumadil Awwal 1446 / 01 December 2024

MPR: Empat Pilar MPR Butuh Banyak Pengajar Nilai Kebangsaan

Senin 27 Nov 2017 07:19 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda

Sesjen MPR menghadiri ToT Sosialisasi Empat Pilar di Solo.

Sesjen MPR menghadiri ToT Sosialisasi Empat Pilar di Solo.

Foto: Humas MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat (Sesjen MPR), Maruf Cahyono, secara resmi menutup pelatihan untuk pelatih (training of trainers) Empat Pilar MPR kepada kalangan perguruan tinggi negeri dan swasta se-Surakarta di Hotel Paragon, Solo, Ahad malam (26/11) lalu. Pelatihan untuk pelatih Empat Pilar MPR ini sudah berlangsung sejak Kamis (23/11) diikuti sebanyak 100 staf pengajar dari perguruan tinggi di Solo dan sekitarnya.

Pelatihan untuk pelatih ini merupakan salah satu metode pemasyarakatan Empat Pilar MPR. "Sebab masyarakat sangat luas dan jangkauan juga luas, maka kita memerlukan narasumber yang banyak. Pelatihan untuk pelatih ini bertujuan menghasilkan narasumber yang diharapkan bisa menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada seluruh masyarakat di seluruh wilayah Tanah Air," kata Maruf Cahyono melalui siaran persnya.

Dengan pelatihan ini, Maruf berharap Sosialisasi Empat Pilar MPR akan semakin cepat sampai kepada masyarakat baik materi sosialisasinya maupun jangkauannya. Para peserta bisa menyampaikan nilai dan norma kepada seluruh segmen masyarakat, termasuk LSM, kelompok tani, nelayan dan lain-lain.

Maruf menambahkan kegiatan pelatihan ini sudah dilakukan MPR sejak lama. Pesertanya tidak hanya akademisi namun sudah menyentuh kalangan pesantren, widyaiswara badan Diklat seluruh provinsi, para penyelenggara negara.

Artinya, narasumber yang ada di lingkungan-lingkungan itu bisa menyampaikan materi Empat Pilar MPR di lingkungannya masing-masing. Inilah cara MPR melaksanakan amanat UU dalam memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika agar lebih cepat sampai ke masyarakat.

"Mudah-mudahan narasumber yang sudah banyak di berbagai lingkungan bisa dimanfaatkan secara maksimal baik di daerah maupun pusat dan di organisasi kemasyarakatan," harapnya.

Menurut Maruf, metode pelatihan ini akan terus menerus diperbaiki. Selain dalam bentuk penyampaian secara umum dari anggota MPR, dalam pelatihan ini juga ada diskusi-diskusi kelompok untuk mendalami substansi materi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Peserta pelatihan yang sudah lulus agar memberikan peran maksimal dalam pelaksanaan sosialisasi dan peningkatan kualitasnya, sehingga materi yang disampaikan kepada masyarakat akan memunculkan kesadaran dan bisa mengubah perilaku masyarakat itu sendiri.

Di depan para peserta, Maruf Cahyono mengatakan bahwa pelatihan ini melahirkan semangat bersama bahwa merawat dan menjaga Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan cita-cita bersama. Para dosen akan menghadapi masyarakat yang sangat variatif mulai dari mereka yang awam politik sampai politisi.

"Silakan dengan kreativitas masing-masing dosen sampaikan kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah, tidak membingungkan tetapi mendapatkan setidaknya tiga aspek, yaitu kognisi, afeksi, implementasi," ujar Ma'ruf.

Penutupan pelatihan untuk pelatih ini dihadiri Kepala Biro Persidangan dan Sosialisasi Setjen MPR Tugiyana, SIP, dan Kepala Biro Keuangan Maifrizal, dan perwakilan dari Universitas Sebelas Maret (UNS).

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler