Sunday, 22 Jumadil Awwal 1446 / 24 November 2024

Sunday, 22 Jumadil Awwal 1446 / 24 November 2024

MPR: 74 Tahun Merdeka, Banyak yang Masih Merasa Tersakiti

Jumat 30 Aug 2019 11:01 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan Sambutannya dalam acara Syukuran HUT Majelis Permusyawaratan Perwakilan ke-74, di Gedung Nusantara IV, Komplek MPR, Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan Sambutannya dalam acara Syukuran HUT Majelis Permusyawaratan Perwakilan ke-74, di Gedung Nusantara IV, Komplek MPR, Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Foto: Republika
Cita-cita Indonesia merdeka adalah bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Selama 74 tahun Indonesia merdeka, sudah banyak pembangunan yang dilakukan. Namun, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan masih ada masyarakat dari Sumatra hingga Papua yang merasa tersakiti karena tidak diperlakukan dengan selayaknya meski Indonesia telah merdeka 74 tahun.

"Ini harus menjadi perhatian kita semua, bukan hanya presiden. Kita harus cari tahu mengapa masih banyak saudara-saudara kita yang merasa tersakiti, bukankah saat ini kita sudah merayakan 74 tahun kemerdekaan Indonesia," kata Zulkifli.

Baca Juga

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan perjuangan kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh berbagai golongan masyarakat. Mulai dari tokoh agama, kyai, santri hingga masyarakat umum. Karena itu kemerdekaan yang sudah dicapai bangsa Indonesia, merupakan milik seluruh masyarakat, dan harus dijaga serta pertahankan, dengan jalan pembangunan di segala bidang.

Pada kesempatan itu Ketua MPR juga mengingatkan, bahwa cita-cita Indonesia merdeka adalah bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Karena itu Zulkifli Hasan mengajak semua pihak untuk mempraktikkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila.

Dia mengingatkan di dalam Pancasila kalau di ringkas isinya adalah gotong royong, kekeluargaan dan persaudaraan. "Karena itu tidak boleh ada bangsa Indonesia yang sakit tanpa bisa berobat. Tidak boleh ada anak usia sekolah yang tidak bisa belajar karena tidak punya biaya. Dan tidak boleh ada orang Indonesia yang tidur beralas tikar beratap langit. Karena negara sudah bersumpah untuk menjaga dan melindungi segenap tumpah darah Indonesia, tanpa terkecuali," kata Zulkifli.

Sumber : antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler