REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengingatkan kepada anak-anak muda agar bangsa Indonesia tidak melupakan sejarah. Menurut dia, terkadang anak-anak muda kalau tidak terus diberitahu tentang bagaimana Indonesia merdeka, mereka lupa akan jati dirinya. Bahkan sejarah terdekat seperti tragedi Trisakti.
Ia mengatakan anak-anak cenderung hanya tahu Indonesia sudah bebas, dan demokratis datang dengan sendirinya. Zulkifli menekankan kalau semua itu karena perjuangan dan tidak datang dari langit.
Untuk kembali mengingatkan sejarah Indonesia, Zulkifli mengatakan, sudah menjadi tugas dari MPR. Ia menuturkan pihaknya sekarang ini ingin menyampaikan empat konsesus kebangsaan, tentu dibarengi dengan sejarah Indonesia. Tujuannya agar Indonesia memiliki mentor-mentor atau manggala yang bisa terus mengembangkan ke seluruh anak bangsa.
Ia mengatakan hal ini tidak bisa hanya dilakukan oleh MPR, tetapi juga oleh seluruh pemangku kepentingan yang ada di Indonesia, termasuk pemerintah. Zulkifli mengatakan pernah ada sebuah lembaga bernama manggala BP-7, tetapi sudah hilang. Oleh karena itu, Ia berharap nantinya akan ada lembaga sendiri.
Dalam waktu pendek, MPR akan bekerjasama dengan Lemhanas untuk melakukan pelatihan. Pelatihan ini nantinya dapat menghasilkan training-training yang bisa menjelaskan sejarah Indonesia ke seluruh tanah air. Siapa saja yang dilatih? Zulkifli mengatakan pelatihan ditujukan kepada semua calon-calon pemimpin. Tujuannya agar mereka paham dan memiliki wawasan kebangsaan.