'Kepala Puasa' Ala Ambon

Red: A.Syalaby Ichsan

Kamis 11 Jul 2013 14:25 WIB

kota Ambon Foto: ist kota Ambon

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Umat Islam Maluku terlihat sibuk menyambut hari pertama pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan 1434 Hijriah yang biasa disebut Kepala Puasa. 

Kalangan ibu rumah tangga sibuk menyiapkan kebutuhan selama sebulan. Mereka tampak mempersiapkan makan dan minum untuk Kepala Puasa, sedangkan pria dan anak-anak memilih membersihkan kuburan, baik orang tua, istri, maupun sanak keluarga.

Sedangkan, warga sejumlah desa, seperti di Wakal, Pulau Ambon, Waiputih di Pulau Seram, Desa Sirisori Islam di Pulau Saparua, dan Kabau di Pulau Haruku, Senin dini hari (8/7) telah melaksanakan Kepala Puasa.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Kabau, Taher Karepesina, mengaku telah berada di desanya sejak Sabtu (6/7). "Saya sedang berada di kampung (Desa Kabau) untuk melaksanakan ‘Kepala Puasa’ bersama sanak keluarga," ujarnya, Selasa (9/7).

Fasilitas transportasi laut yang digunakan adalah kapal cepat (//speedboat//) dari Desa Tulehu, Pulau Ambon, ke Desa Kabau. Ongkosnya Rp 15 ribu per orang. "Mereka yang ingin santai dan cepat tiba di kampung (Kabau) tinggal membayar Rp 100 ribu maka pengemudi //speedboat// siap mengantar tidak lebih dari 20 menit," ujar Taher.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Husein Toisutta menghargai umat Islam di daerah ini yang telah melaksanakan Kepala Puasa lebih awal dari keputusan pemerintah.

"Kami menghargai kepercayaan tersebut yang merupakan warisan leluhur dan bukan hal untuk dipertentangkan. Sebab, yang terpenting adalah keikhlasan untuk menunaikan Ramadhan," katanya.

Pimpinan agama Kristen, baik Protestan maupun Katolik, di Maluku juga telah menyerukan umatnya agar menghargai basudara umat (Islam) yang menunaikan bulan suci Ramadhan 1434 Hijriah. 

Terpopuler