Rabu 08 Jan 2025 12:30 WIB

Melonjak Tajam, OJK Ungkap Transaksi Kripto di Indonesia Mencapai Rp 556 Triliun

Tercatat nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 556 triliun.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Sejumlah aset kripto atau cryptocurrency.
Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Sejumlah aset kripto atau cryptocurrency.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi mengungkapkan perkembangan industri aset kripto yang mengalami peningkatan tajam. Hingga November 2024, tercatat nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 556 triliun.

Hasan menerangkan update pada November 2024, bahwa nilai transaksi aset kripto tercatat meningkat tajam secara bulanan sebesar 68 persen menjadi Rp 81,41 triliun. Pada Oktober 2024, angkanya berada di level Rp 48,44 triliun.

Baca Juga

Pada periode yang sama, jumlah investor berada pada tren peningkatan, yakni mencapai hingga 22,11 juta investor. Tercatat, pada Oktober 2024, jumlahnya adalah sebanyak 21,63 juta investor.

“Nilai transaksi aset kripto domestik sendiri tercatat mengalami peningkatan yang signifikan di sepanjang 2024, sampai November 2024 yakni mencapai Rp 556,53 triliun atau meningkat sebesar 376 persen yoy,” kata Hasan dalam koferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulan Desember 2024, Selasa (7/1/2025).

Hasan mengungkapkan sejumlah sentimen yang memengaruhi pertumbuhan yang melejit pada aset kripto di Indonesia.

“Ini tentu seiring dengan sentimen bullish di kalangan investor aset kripto, juga adanya sentimen perkembangan regulasi global yang semakin menunjukkan dukungan terhadap kegiatan dan kepemilikan aset kripto. Dan juga tentu peningkatan utilitas kripto seperti bitcoin yang semakin memperkuat daya tarik pasar kripto,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement