REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL-- Uni Eropa (UE) hari Jumat (20) mengatakan tetap menjalankan rencananya melarang pemberian bantuan keuangan bagi organisasi-organisasi yang beroperasi di wilayah-wilayah yang diduduki Israel di Tepi Barat. Keputusan tersebut mendapat protes dari Israel.
Meski demikian, Uni Eropa bersikeras bahwa keputusan tersebut tidak akan memberikan dampak terhadap upaya-upaya perdamaian. Uni Eropa menerbitkan pedoman baru Komisi Eropa tentang bantuan keuangan UE yang dimuat di Jurnal Resmi UE.
Pedoman tetap diterbitkan kendati lobi-lobi dilancarkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. PM Israel itu mengecam kebijakan UE dan menyebutnya sebagai sikap yang mencampuri hubungan Israel dengan Palestina.
Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan UE itu, badan-badan yang beroperasi di wilayah-wilayah yang diduduki Israel tidak bisa mendapatkan hibah, hadiah ataupun pinjaman dari UE mulai tahun depan.
Pemerintah Israel membicarakan keprihatinannya dengan duta besar Inggris dan Prancis serta wakil duta besar Jerman pada Kamis menyangkut aturan UE tersebut, kata seorang pejabat Israel.
"Pertemuan itu merupakan undangan, bukan pemanggilan, untuk bertukar pandangan tentang arah UE. Kami menyatakan kecaman kami terhadap langkah itu --paling tidak karena ini merupakan pelanggaran terhadap jaminan yang kami dapatkan (sebelumnya) dari UE bahwa Israel akan diajak bicara terlebih dahulu tentang ini," kata pejabat tersebut,