Rabu 24 Jul 2013 04:29 WIB

Indonesia Bebaskan Impor Daging Sampai Desember

Red:
Impor daging
Impor daging

JAKARTA -- Pemerintah Indonesia memastikan membebaskan impor tanpa quota daging dan sapi hidup bakalan hanya sampai bulan Desember.

Direktur Jenderal Perdangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan Indonesia Bachrul Choiri kepada Radio Australia mengungkapkan pembatasan quota impor akan diberlakukan lagi sampai ada aturan terbaru.

Kebijakan pencabutan quota untuk saat ini seiring dengan upaya Pemerintah Indonesia menekan harga jual daging yang saat ini dikategorikan dengan harga jual paling mahal di dunia.

Indonesia menyebutnya dengan operasi pasar dengan cara menjual daging beku impor dan sapi bakalan hidup dari Australia untuk dijual ke pasar retail, pasar tradisional dan hotel.

“Operasi ini dilakukan kurang lebih sampai Desember, karena sebelum Desember akan ada ketentuan baru yang akan dikeluarkan untuk mengubah sistem perijinan dan tata niaganya,” kata Bachrul Choiri.

Choiri juga menyebut besar kemungkinan Indonesia akan terus menambah impor daging dan sapi bakalan hidup sampai batas Desember.

“Angka (impor) masih jalan, targetnya harga yang tetap memperhatikan pendapatan petani dan tidak meneybabkan masyarakat ga terbebani,” ujarnya.

Sedangkan terkait rencana impor sapi hidup bakalan, Choiri belum bisa memastikan berapa jumlah pastinya.

Pekan lalu, pemerintah Australia mengumumkan, Indonesia akan membeli 25 ribu ekor sapi lagi dari Australia selama tiga bulan mendatang, guna memenuhi permintaan yang tinggi yang menyebabkan harga daging sapi lokal mahal.

Indonesia sempat menghentikan impor daging dan sapi bakalan selama beberapa bulan awal tahun ini yang membuat khawatir peternak di Australia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement