Kamis 25 Jul 2013 07:29 WIB

Stiker Anti-Islam Betebaran di Australia

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Fernan Rahadi
Stiker Anti-Islam di Australia.
Foto: sunshinecoastdaily.com.au
Stiker Anti-Islam di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Kampanye kolot anti-Islam kembali beredar. Kali ini di Australia, tepatnya di Underwood, Brisbane, Australia. Banyak supermarket di wilayah itu menjual produk-produk halal namun berstiker bertuliskan nada tuduhan tidak mendasar kepada Islam.

World Bulletin melansir saat Kamis (25/7), stiker berwarna merah terang itu, bertuliskan ''Waspadalah! Makanan Halal Dana (untuk) Teroris.'' Stiker itu marak beredar di setiap-setiap supermarket di Brisbane sejak memasuki Bulan Suci Ramadhan, slah satunya di Supermarket Woolworths, Brisbane Selatan.

Seven News mengatakan, kampanye tersebut adalah bentuk rasisme. Berbagai media lokal menelusuri, kampanye tuduhan dan anti-Islam itu dilakukan secara teratur. Gerakan Restorasi Australia adalah motor utama dan penyebar stiker-stiker keji itu.

Brisbane Times menulis gerakan restorasi itu sejak lama digembar-gemborkan oleh seorang kandidat anggota parlemen federal bernama Mike Holt. Kampanye Holt selalu mengooarkan kesadaran masyarakat Australia.  Bersama One Nation Party, tokoh politik garis kanan ini menghendaki kekuasaan hanya pada rakyat Australia.D

Dalam keterangan resmi di situs Australia Restore, Holt menolak dikatakan mengampanyekan anti-Islam. Ia mengatakan, penempelan stiker di setiap produk halal adalah bentuk protes terhadap pemerintah atas beban pajak atas produk halal yang dibeli oleh masyarakat.

Namun, Holt tetap menuduh produk-produk bersertifikasi halal itu adalah pendanaan buat kelompok-kelompok terorisme. ''Orang-orang Australia harus dapat memilih apakah akan membayar produk halal untuk kegiatan terorisme. Stiker ini mendidik Aussie (masyarakat Australia) sadar tentang serangan yang merayap pada pasokan makanan,'' katanya seperti dikutip On Islam, Kamis (25/7).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement