Jumat 26 Jul 2013 11:14 WIB

PBB Kecam Rencana Israel Usir Warga Baduinya

Navi Pillay
Foto: EPA/Mauricio Duenas Castaneda
Navi Pillay

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang pejabat senior PBB, Kamis (25/7), mendesak Israel agar mempertimbangkan kembali rancangan peraturan yang akan menghapuskan 35 desa suku Badui dan memindahkan sebanyak 40.000 warga Arab dari tanah leluhur mereka di Israel Selatan.

"Sebagai warga negara Israel, suku Arab Badui memiliki hak yang sama atas harta, rumah dan layanan umum seperti kelompok lain di Israel," kata Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia, Navi Pillay.

"Pemerintah (Israel) harus mengakui dan menghormati hak khusus masyarakat Baduinya, termasuk pengakuan atas klaim kepemilikan lahan oleh suku Badui," kata wanita pejabat tersebut.

Orang Badui itu adalah bagian dari kelompok suku Arab yang kebanyakan tinggal di gurun. Mereka secara tradisional terbagi menjadi beberapa suku.

''Prawer-Begin, Rancangan Peraturan Israel yang dokumen pertamanya disahkan dengan margin tipis di Knesset pada Rabu (24/7), diperkirakan disahkan sebelum akhir Juli,'' kata kantor komisaris tinggi tersebut (OHCHR) di dalam satu pernyataan.

''Pillay mengatakan ia khawatir rancangan itu akan mencari keabsahan bagi pemindahan paksa dan pengusiran masyarakat asli Badui di Gurun Negev di Israel Selatan,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat.

Meskipun demikian, rancangan tersebut menawarkan kepada orang Badui ganti rugi terbatas dengan syarat mereka bersedia pindah ke satu dari tujuh kotapraja yang diakui secara resmi dan telah dibentuk oleh pemerintah.

Suku Badui Gurun Negev berjumlah 170.000 orang dari 250.000 orang Badui Israel. Orang Badui berjumlah 12 persen dari seluruh orang Arab Israel.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement