REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA--Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Jumat (26/7) mengusulkan pembicaraan tingkat atas dengan Cina dan melibatkan para pemimpin atau menteri luar negeri. Abe menegaskan rencana itu harus segera diadakan dan tanpa prasyarat.
Berbicara dalam kunjungan ke Singapura, Abe mengatakan bahwa hubungan antar-tetangga adalah "saling menguntungkan" dan harus dikembalikan ke posisi normal. Dua kekuatan ekonomi Asia itu cekcok sejak
September menyusul sengketa terbaru teritorial atas pulau-pulau kecil di Laut China Timur yang kedua negara klaim.
"Saya berharap ke depan pada satu hari saya bisa berdiskusi secara damai dengan para pemimpin China, negara tetangga penting bagi Jepang," kata Abe dalam pidato di sebuah forum akademik. Ia mengatakan pembicaraan harus diadakan dengan semangat yang membuat nyaman satu sama lain.
Ditanya setelah pidatonya tentang apa yang bisa ia lakukan untuk memperbaiki hubungan Jepang dengan Beijing saat ini, ia menegaskan telah mengencangkan cengkeramannya pada kekuasaan dalam pemilihan majelis baru-baru ini dan menekankan para pemimpin atau menteri luar negeri dari kedua negara harus bertemu.
"Kami adalah tetangga dan karenanya itu adalah tantangan yang tidak dapat dihindari dan itulah alasan mengapa pemimpin harus bertemu dan mencoba untuk menyelesaikan masalah ini," katanya.
Komentar Abe muncul pada saat patroli penjaga pantai Cina memasuki perairan yang disengketakan dengan Jepang untuk pertama kalinya pada Jumat. Insiden itu meningkatkan ketegangan situasi yang sudah tegang.
Empat kapal menghabiskan tiga jam untuk berada di perairan teritorial kepulauan yang dikendalikan Tokyo, di mana mereka saling mengeluarkan peringatan dengan mitra Jepang mereka.