REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Persaudaraan Pengelola Yatim Indonesia Hatta Rajasa menggelar buka puasa bersama 400 anak yatim dari 17 provinsi binaan Pesantren Khusus Yatim Ash Safiiyah. Hatta menginginkan agar anak yatim Indonesia tak kehilangan harapan akan masa depan.
“Tidak boleh putus asa, insya Allah akan ada banyak yang berada di belakang, mem-back-up, mendorong anak-anakku sekalian,” katanya, Jumat (26/7).
Hatta menyatakan telah mengajak banyak kalangan, termasuk para menteri, pengusaha, dan kalangan swasta untuk bersama-sama membantu masa depan anak yatim. Namun demikian, kata Hatta, perlu juga penegasan keterlibatan negara dalam membina dan mengelola anak-anak yatim. Jangan hanya anak-anak yang telantar sebagaimana saat ini telah termaktub dalam konstitusi. “Nanti, kita coba rumuskan bagaimana peran negara dalam pembinaan yatim ini.”
Pada akhir uraiannya, Hatta mewanti-wanti anak yatim agar suka berterima kasih. Caranya? “Berjanjilah bahwa kalau nanti sukses, anak-anakku kelak juga akan ikut membina anak yatim,” katanya dengan disambut tepuk tangan ratusan anak yatim memenuhi udara Graha Sawala.
Hatta juga meminta agar anak-anak itu jangan pernah kecil hati karena tiadanya orang tua. “Anggaplah saya dan bapak-bapak di sini orang tua anak-anakku semua,” katanya. Buka puasa dihadiri juga Menteri Kehutanan Zulkiflie Hasan, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Mustafa Abubakar, serta Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad.
Ketua Pengurus Pusat (PP) Yatim Indonesia Tuty Alawiyah menyatakan terima kasih atas kesediaan Hatta turut mengelola dan memikirkan anak-anak yatim. “Anak-anak ini penuh semangat, Pak Hatta,” kata Tuty.
Yang alpa dari mereka hanya keberadaan orang tua kandung. Tuty menjelaskan, beberapa anak yang hadir datang karena kerusuhan, misalnya, di Kalbar dan Ambon, ataupun bencana, seperti tsunami di Aceh pada 2004. Menurut Tuty, semua anak itu tengah berusaha menghafal Alquran dan ingin menjadi hafiz.