Kisah TKW Berlebaran di Negeri Orang

Rep: Mg15/ Red: A.Syalaby Ichsan

Kamis 01 Aug 2013 09:52 WIB

TKI Overstay di Arab Saudi Foto: Antara TKI Overstay di Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Lebaran adalah hari berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. Namun tidak semua orang mendapat kesempatan tersebut. 

Salah satunya adalah Lia. Wanita yang bersal dari Lampung ini berprofesi sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). Berlebaran di negeri orang sudah menjadi hal yang sering ia rasakan.

Lia sudah terbiasa jauh dari keluarga. Rasa rindu terus menghimpitnya karena tidak bisa bertemu dengan keluarga di hari raya.

“Yang bikin saya menderita adalah jauhnya dari keluarga. Tidak hanya berbulan-bulan saya di sana, tetapi juga bertahun-tahun”, ujarnya saat di temui RoL di asrama putri penampungan TKI PT. Bahrindo Mahdi, Jakarta, Rabu (31/7)

Lama bekerja di luar negeri tergantung dari keinginan majikan. Jika keinginan majikan adalah mengontrak Lia selama 2 tahun, maka selama itulah Lia tidak akan pulang ke Indonesia. Namun ada juga majikan yang sangat baik dengan memberikan cuti hingga 1 tahun lamanya. 

Lia mengaku menikmati pekerjaannya dikarenakan pendapatannya lebih besar bekerja di luar negeri ketimbang di Indonesia. Walaupun beresiko tinggi, Lia tetap merasa optimis dengan apa yang ia kerjakan.

Rasa takut pun sering ia alami, namun karena niatnya untuk mencari penghasilan yang lebih baik, dia beranggapan akan selalu ada jalan untuknya.

Sebelum di berangkatkan, Lia mengaku belum sepenuhnya bisa berbahasa Arab. Lia diajarkan Bahasa Arab di penampungan. Setelah dirasa cukup mampu, Lia kemudian di berangkatkan ke salah satu negara di Timur Tengah, lalu disana ia belajar bahasa lebih banyak lagi. Butuh waktu 3 bulan bagi Lia untuk lancar berbahasa Arab. 

Selama 13 tahun, Lia bekerja di berbagai negara dan tempat yang berbeda. Negara seperti Arab Saudi dan Qatar pernah menjadi tujuannya dalam bekerja. Walaupun sebagai TKW, ia ingin mencoba mencari pengalaman di tempat yang baru. Dengan begitu, ia bisa membandingkan negara mana saja yang baik untuk bekerja sebagai TKW. 

Selama menjadi TKW di Qatar, Lia sempat menjadi pengasuh bayi. Dia hanya menjaga anak dan tidak perlu mengurusi pekerjaan rumah. Terkadang, dalam satu rumah memiliki tenaga kerja hingga 3 orang. Namun sesekali Lia membantu pekerjaan tenaga kerja lainnya. 

Berbeda dengan Arab Saudi, Lia pernah bekerja sendiri dalam satu rumah. Pekerjaan yang menumpuk, banyaknya anak dan rumah yang besar membuat Lia sangat menderita waktu itu. Namun karena tujuan dan impian memiliki kehidupan yang lebih baik, Lia dapat menyelesaikan kontraknya. 

“Di Saudi pekerjaan yang saya lakukan sangatlah berat. Semua pekerjaan saya yang lakukan, banyaknya anak dan rumah yang tinggi dan besar. Tapi karena saya memiliki tujuan dan impian untuk hidup yang lebih baik, Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan kontraknya”, ungkap Lia.

Tujuan Lia adalah mencari penghasilan sebanyak-banyaknya. Karena pada saat ia menikah nanti, Lia tidak ingin bekerja sebagai TKW lagi. Uang yang ia kumpulkan selama ini akan digunakan untuk membuka sebuah usaha. 

Terpopuler