REPUBLIKA.CO.ID, Mudik ke kampung halaman akan terasa makin nyaman jika bisa meninggalkan rumah secara aman. Selama ini, rumah kosong yang ditinggalkan penghuninya sering menjadi incaran pelaku kejahatan, apalagi lingkungan sekitar juga sepi karena warga bepergian dan sibuk merayakan Idul Fitri.
Calon pemudik perlu mewaspadainya. Sebelum melangkahkan kaki meninggalkan rumah, alangkah baiknya memeriksa terlebih dulu keutuhan kunci pintu, jendela, dan juga mematikan kompor guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran.
Kriminolog Universitas Indonesia Arthur Josias Simon mengakui, sering terjadi aksi pencurian terhadap rumah kosong yang ditinggal penghuninya mudik atau berlibur. Ini tak lain karena adanya kesempatan serta motivasi ekonomi.
Kesadaran tingginya tingkat kejahatan tersebut harus disadari setiap orang agar lebih berhati-hati ketika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.
Jika upaya hati-hati sudah dilakukan, pemilik rumah bisa meninggalkan rumah tanpa merasa waswas. “Sebaiknya, semua orang sudah mulai memperhitungkan tindak kejahatan yang bisa terjadi dan sudah waspada,” ujar Arthur.
Semua orang harus melakukan aksi sejak awal untuk mencegah tindak kejahatan ketika rumah sedang ditinggal. Masing-masing pemilik harus menyadari tingkat kerawanan lingkungan tempat tinggalnya dari tindak kejahatan.
Jika lingkungannya merupakan daerah rawan tindak kejahatan, perlu didiskusikan mengenai pentingnya penjagaan kolektif oleh petugas keamanan secara khusus di sekitar komplek rumah. “Kejahatan meningkat karena motivasi ekonomi. Banyak kebutuhan,” papar dia.
Arthur mengingatkan, motif ekonomi yang menjadi latar belakang terjadinya tindak kejahatan membuat pemilik rumah harus menghindarkan diri dari motivasi tersebut. Artinya, jangan sengaja memperlihatkan barang-barang mewah di rumah sehingga memancing datangnya ‘tamu tak diundang’.
Barang-barang berharga memang sebaiknya tidak dibawa ketika mudik. Namun, Arthur mengingatkan bahwa barang yang ditinggal di rumah pun berada pada level risiko yang tinggi jika terjadi hal yang tak diinginkan.
Jika memiliki barang-barang berharga yang risikonya terlalu besar ketika disimpan di rumah, pemilik disarankan menyimpannya di tempat lain yang lebih aman.
Deposit boks atau menitipkannya ke famili bisa menjadi pilihan agar barang berharga yang ditinggal lebih aman. “Jangan sengaja memperlihatkan barang berharga sehingga memicu maling untuk masuk,” kata dia.