REPUBLIKA.CO.ID, GUMI -- Kota Gumi di Korea Selatan mulai mencoba jalan elektrik yang bisa mengisi baterai bus listrik umum dari kabel yang ditanam di bawah tanah. Baterai bus bisa terisi saat berjalan.
Institut Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Korea Selatan (KAIST) yang memproduksi sistem tersebut melakukan uji coba jalan selama empat bulan. Jalan tersebut sepanjang 24 kilometer di selatan kota Gumi.
Alat di bawah bus yang disebut Online Electric Vehicle (OLEV) akan memasukkan energi dari perangkat yang ditanam di bawah permukaan jalan. Alat itu kemudian akan mendistribusikan energi untuk menggerakkan kendaraan atau disimpan.
Sistem itu membuat kendaraan hanya butuh baterai yang besarnya hanya seperlima dari biasanya. Sistem juga mengurangi penggunaan kabel seperti dipakai dalam trem atau bus troli.
Dalam laporan Arabnews, sistem tersebut tidak murah. Masing-masing OLEV membutuhkan biaya 700 juta won atau Rp 6,3 miliar. "Teknologi ini siap digunakan tapi pertanyaannya adalah bagaimana menutupi biayanya, " ujar manajer perusahaan yang memproduksi OLEV, Park Jong-Han.
Menurut dia, jika biaya bisa ditekan maka akan lebih banyak kota yang akan menggunakan sistem tersebut dalam sistem transportasi. Sistem 'charger' tersebut tidak membutuhkan konstruksi banyak. Charger cukup dipendam dalam 10-15 persen dari rute sehingga bisa ditempatkan di perhentian bus. Nur Aini