Sabtu 10 Aug 2013 18:59 WIB

Mursi Digulingkan, Pengungsi Suriah Diburu Polisi Mesir

Rep: Cr-01/ Hannan Putra/ Red: Heri Ruslan
Anak pengungsi Suriah tidur hanya beralaskan sajadah
Foto: al-arabiya
Anak pengungsi Suriah tidur hanya beralaskan sajadah

REPUBLIKA.CO.ID, Penggulingan Presiden Mesir, Muhammad Mursi tidak hanya membawa petaka bagi warga Mesir yang hingga kini terus dihantui konflik berkepanjangan, namun juga bagi puluhan ribu pengungsi Suriah yang berada di Negri Piramida itu.

 Sebagaimana didata oleh Badan pengungsi PBB (UNHCR) di Mesir, saat ini setidaknya 90 ribu pengungsi Suriah berada di Mesir yang tak jelas nasibnya.

Ketika semasa pemerintahan Mursi, pengungsi Suriah diperbolehkan masuk ke Mesir tanpa dibebankan visa dan dokumen-dokumen lainnya. Bahkan, banyak diantara pengungsi yang tidak memiliki paspor ketika masuk ke Mesir.

Begitu Mursi digulingkan, peraturan baru kini menghantui mereka. Setiap pengungsi diharuskan mengurus visa berbayar. Beberapa dokumen-dokumen lainnya juga harus mereka urus yang memakan biaya tak sedikit. Akhirnya, banyak diantara pengungsi yang bersembunyi dari kejaran petugas kepolisian Mesir.

"Sebelum insiden yang baru-baru ini terjadi di Mesir, Warga Suriah bisa menikmati kebebasan. Sekarang kebanyakan orang Suriah dipaksa untuk bersembunyi," ujar salah seorang pengungsi, Al-Homasi seperti dilansir dari situs berita lokal Anadolu Agency (9/8).

Sebagaimana dilaporkan Pengamat HAM internasional, akhir bulan Juni lalu kepolisian Mesir telah menangkap sedikitnya 81 warga Suriah yang tidak memiliki izin tinggal. Beberapa orang diantara mereka bahkan masih berusia anak-anak. Pengungsi Suriah yang ditangkap tersebut terancam dideportasi ke negara asalnya.

"Kebanyakan warga Suriah tidak memiliki izin tinggal atau telah kadaluwarsa. Alasan itulah mereka ditangkap oleh otoritas Mesir," papar Al-Homasi.

Al-Homsi sendiri terpaksa keluar rumah untuk mengantri membeli 'isy (roti kering) untuk makan keluarganya di toko roti di 6 October City, Kairo, Mesir. Ia mengatakan, kalaulah tidak dipaksa oleh kebutuhan perut yang lapar, tentu ia akan memilih bersembunyi bersama keluarganya.

Pengungsi lain mengatakan, anjloknya perekonomian Mesir akibat pergolakan politik membuat mereka mencari akal untuk mendapatkan pemasukan. Salah satunya, dengan 'memeras' para pengungsi yang jelas datang kenegaranya untuk mendapatkan perlindungan. Warga Suriah yang tertangkap tidak memiliki visa atau izin tinggal akan ditahan untuk kemudian bisa ditebus pihak keluarga mereka.

Akhirnya, pengungsi Suriah yang tersebar di beberapa titik di Kairo memilih untuk merayakan hari raya Idul Fitri dan berlebaran di rumah mereka. Mereka enggan untuk keluar disebabkan maraknya penangkapan oleh Kepolisian Mesir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement