REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alokasi anggaran belanja modal dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) 2014 diprioritaskan untuk mendukung ketahanan energi, ketahanan pangan, dan keterhubungan domestik, serta upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Alokasi belanja negara juga disesuaikan dengan rencana investasi BUMN-BUMN terkait. "Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan tenaga listrik dan meningkatnya rasio elektrifikasi akan dibangun tambahan pembangkit listrik, dan sarana pendukungnya," ujar Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (16/7).
Untuk mendorong penggunaan energi alternatif, pemerintah akan memperluas jaringan gas dan sambungan rumah yang teraliri gas bumi melalui pipa serta pembangunan kilang mini plant LPG.
Sementara itu, untuk mencapai ketahanan pangan, pemerintah mengalokasikan anggaran belanja untuk pencetakan sawah seluas 40 ribu hektare, pengembangan 260.000 hektar lahan, rehabilitasi 129.777 hektar jaringan irigasi, serta pembangunan 239 embung dan situ, serta pembangunan 21 waduk.
"Hal penting yang tidak boleh kita lupakan adalah masalah lingkungan hidup dan mitigasi bencana alam," ujar dia.
Rehabilitasi hutan dan pembangunan hutan kota menjadi prioritas. Selain itu, dilakukan pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pengendalian banjir.