REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Jordania, Kamis (22/8) waktu setempat, menyampaikan keprihatinannya atas dugaan penggunaan senjata kimia di pinggiran Ibu Kota Suriah, Damaskus. Peristiwa itu diyakini akan memiliki konsekuensi serius pada keamanan nasional Yordania. Demikian laporan kantor berita resmi Jordania Petra.
Menteri Urusan Media Yordania, Mohammad Momani, mengatakan penggunaan senjata kimia yang mengakibatkan kematian ratusan warga sipil Suriah adalah kejahatan keji.
''Momani menyerukan penyelidikan independen mengenai kejahatan tersebut untuk membekuk para pelakunya,'' sebut laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Jumat.
Pegiat oposisi, Rabu (21/8), menyatakan tentara pemerintah menggunakan senjata kimia dalam serangan mereka terhadap daerah yang dikuasai gerilyawan di pinggiran timur Ibu Kota Damaskus. Serangan itu menewaskan hampir 1.200 orang.
Namun, pemerintah Suriah belakangan membantah tuduhan semacam itu. Mereka menyebutnya perang 'kotor' media melawan Suriah.