Senin 26 Aug 2013 08:13 WIB

Dolar Naik, Harga Laptop Ikut Terkerek

Rep: Lilis Handayani/ Red: A.Syalaby Ichsan
A teenager surfs the internet on his laptop. (file photo)
Foto: Antara/Sahlan Kurniawan
A teenager surfs the internet on his laptop. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Imbas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar sangat dirasakan oleh kalangan pengusaha elektronik di Kabupaten Indramayu. Pasalnya, hampir seluruh perabotan elektronik, terutama notebook dan laptop, mengalami kenaikan.

Salah seorang pemilik toko komputer, Anton, mengatakan, sejumlah produk yang harga belinya masih menggunakan dolar, seperti Toshiba dan Asus, sudah mulai mengalami kenaikan sejak 19 Agustus 2013. Kenaikan harga yang terus berlangsung hingga kini itu telah mencapai Rp 300 ribu dari harga awal.

 ‘’Kenaikan ini diprediksi akan terus terjadi bila nilai tukar rupiah makin melemah,’’ ujar Anton, Senin (26/8). Sedangkan, untuk sejumlah merk yang harga belinya menggunakan rupiah, seperti Acer dan Lenovo, diperkirakan akan mengalami kenaikan mulai awal September mendatang.

Selain harga notebook dan laptop, harga berbagai aksesori komputer juga turut naik. Kenaikan itu dikarenakan harga beli aksesori komputer juga menggunakan kurs dolar Amerika. Seperti misalnya, harga printer dan hardisk eksternal yang mengalami kenaikan bervariasi mulai Rp 50 ribu.

Anton mengatakan, kenaikan harga tersebut sangat merugikan dan dapat mengancam kelangsungan usahanya. Pasalnya, tak jarang konsumen yang hendak membeli laptop akhirnya mengurungkan niatnya setelah mengetahui kenaikan harga tersebut. "Saya berharap nilai tukar rupiah terhadap dolar segera membaik,’’ tutur Anton.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement