REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange pada Selasa (Rabu pagi WIB) naik ke tingkat tertinggi sejak 14 Mei, karena meningkatnya ketegangan di Suriah.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 27,1 dolar AS, atau 1,95 persen, menjadi menetap di 1.420,2 dolar AS per ounce.
Karena kemungkinan serangan militer pimpinan AS terhadap rezim Suriah, para investor melarikan diri dari saham dan membanjiri "safe haven" emas. Saham AS merosot pada Selasa, mengikuti sebagian besar pasar saham Asia dan pasar saham di Eropa.
Penundaan pagu atau plafon utang dan perdebatan yang akan terjadi di Kongres AS adalah faktor lain yang meningkatkan harga emas.
Data ekonomi yang dirilis pada Selasa bervariasi. Lembaga riset Conference Board melaporkan indeks keyakinan konsumen AS di 81,5 pada Agustus, sedikit lebih tinggi dari angka yang tercatat untuk Juli, harga rumah AS meningkat 2,2 persen pada Juni, pertumbuhan lain yang kuat tetapi lebih lambat dari Mei, menurut pengukur S&P Case-Shiller.
Namun, secara teknis emas telah memecahkan sebuah hambatan. Emas menjadi berada dalam sebuah pasar bergairah (bull), sehingga akan berdiri di atas 1.430,4 dolar AS per ounce, analis pasar mengatakan.
Perak untuk pengiriman September naik 64,1 sen, atau 2,67 persen, menjadi ditutup pada 24,651 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 12,4 dolar AS, atau 0,8 persen, menjadi ditutup pada 1.532,1 dolar AS per ounce.