REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi I DPR RI Budiyanto menyampaikan protes kepada Duta Besar Mesir untuk Indonesia Baha Dessouki atas pembantaian warga sipil yang terjadi di Mesir.
Menurut Budiyanto, tindakan militer Mesir tersebut sangat bertentangan dengan hak asasi manusia dan melecehkan demokrasi.
Budiyanto menyampaikan protes tersebut dalam pertemuan antara Duta Besar Mesir, yang ditemani seorang akademisi Mesir prokudeta Mohammed El –Sayed Selim, dengan pimpinan dan anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Kamis (29/8) di gedung parlemen, Senayan, Jakarta.
Budiyanto mengutuk tindakan miiter Mesir, yang menurutnya melakukan dua kesalahan fatal dalam konteks negara demokrasi. Pertama, melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah. Kedua, membantai ribuan warga sipil yang melakukan aksi damai menentang kudeta militer itu.
“Dalam konteks negara demokrasi kedua tindakan tersebut sama sekali tidak bisa dibenarkan, apa pun alasannya,” ujar Budiyanto kepada ROL, Kamis (29/8).
Dalam kesempatan tersebut Budiayanto juga mempertanyakan soal mandat sekelompok rakyat yang berdemo menentang presiden yang sah, yang kemudian dijadikan dalih untuk mengambil alih kekuasaan. Kata Budiyanto, dalam negara demokrasi mandat untuk memerintah atau tidak memerintah diberikan melalui pemilihan umum, bukan melalui demonstrasi satu golongan dalam masyarakat.
.