Jumat 30 Aug 2013 17:10 WIB

Menkeu Sebut Gejolak Pasar Masih Mungkin Terjadi

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Muhamad Chatib Basri
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Muhamad Chatib Basri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Keuangan Chatib Basri merespon positif stabilitas yang mulai terjadi di pasar keuangan dalam dua hari terakhir, namun hal tersebut masih harus diwaspadai karena potensi terjadinya gejolak masih ada. "Kita harus tetap waspada, tapi tidak boleh terlalu cepat kalau anda bilang ini stabil," ujarnya di Jakarta, Jumat (30/8).

Chatib mengatakan pemerintah telah menerbitkan paket kebijakan ekonomi sebagai antisipasi terhadap pelemahan rupiah dan anjloknya bursa saham akibat defisit neraca transaksi berjalan yang makin melebar.

Penerbitan paket tersebut, lanjutnya, adalah langkah tepat, meskipun belum akan meredam gejolak yang telah berlangsung dalam beberapa minggu terakhir karena fluktuasi di pasar keuangan diperkirakan masih akan terjadi.

"Kita tidak boleh berpuas diri, karena saya kira gejolak di keuangan masih akan terjadi, karena fluktuasinya masih cukup tajam. Yang penting paket yang telah dikeluarkan, harus dijalankan," ujarnya.

Selain itu, Chatib mengatakan reformasi struktural harus dilakukan untuk mengantisipasi defisit neraca transaksi berjalan agar tidak makin melebar, dan kondisi perekonomian nasional menjadi lebih stabil. "Indonesia harus bisa membedakan dengan India, itu yang paling penting. Makanya melakukan reformasi struktural itu penting," katanya.

Chatib menambahkan ada kemungkinan defisit transaksi berjalan akan berlangsung hingga tahun depan, untuk itu tugas pemerintah selanjutnya adalah memastikan agar paket kebijakan ekonomi berjalan efektif. "Saya kita masih bisa (hingga tahun depan), tapi (defisit transaksi berjalan) akan terus menurun, karena problem kita lumayan struktural karena defisit sudah terjadi selama tujuh triwulan," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَا يَسْتَوِى الْقَاعِدُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ غَيْرُ اُولِى الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۗ فَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ دَرَجَةً ۗ وَكُلًّا وَّعَدَ اللّٰهُ الْحُسْنٰىۗ وَفَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ اَجْرًا عَظِيْمًاۙ
Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut berperang) tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,

(QS. An-Nisa' ayat 95)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement