REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Perdana Menteri (PM) Yaman Mohammed Salem Basindwa selamat dari upaya pembunuhan yang dilakukan kelompok tak dikenal. Sekelompok orang tak dikenal tersebut menembaki iring-iringan mobil Salem.
Dikutip dari Reuters, pembantu yang juga penasihat Salem, Ali al Sarari mengatakan tak ada yang terluka dalam serangan yang terjadi di ibu kota, Sanaa pada malam hari itu.
Salah seorang penjaga keamanan, berhasil mencatat dan mengidentifikasi plat nomor mobil penyerang tersebut. Petugas keamanan saat ini sedang berusaha melacak plat nomor itu.
Hingga kini tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, Yaman adalah salah satu tempat persembunyian Alqaidah wilayah Semenanjung Arab (AQAP), dimana mereka sering kali menyerang pejabat tinggi negara itu.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Amerika Serikat (AS), di Washington menyatakan sangat mengutuk upaya pembunuhan PM Yaman. AS juga sampai saat ini berkomitmen untuk mendukung Yaman menggelar reformasi dan melakukan transisi damai yang masih berjalan.
Peka lalu, Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi mengatakan pemimpin Alqaidah telah bersumpah untuk melakukan serangan yang akan mengubah sejarah. Ucapan yang berhasil disadap itulah yang mengakibatkan AS dan negara barat lainnya menutup sementara kedutaan besar mereka di Timur Tengah, Afrika dan Asia pada awal Agustus.