Selasa 03 Sep 2013 09:15 WIB

Di Australia Kasus Tabrakan Karena Mengemudi Sambil Telpon Meningkat

Red:
Mengemudi sambil menelpon
Mengemudi sambil menelpon

CANBERRA -- Kepolisian di Australia Selatan sedang giat menggelar operasi untuk  menertibkan pengendara mobil yang kedapatan mengemudi sambil menggunakan ponsel dan tidak menggunakan sabuk pengaman.

Selama dua bulan operasi digelar, lebih dari 5000 orang pengendara di denda. Sekitar 3500 pengemudi didenda karena menggunakan ponsel atau alat komunikasi lainnya saat berkendara, sementara 1500 lainnya tidak menggunakan sabuk pengaman.

Dalam sebuah operasi penertiban di persimpangan Gepps Cross, 51 orang pengemudi diberikan surat peringatan karena menggunakan ponsel atau peralatan elektronik selama dua jam operasi digelar.

Kawasan yang paling sering kedapatan pengemudi menggunakan ponsel saat berkendara  adalah di pemukiman di Kawasan Timur Adelaide.

Bob Fauser dari Unit Lalu Lintas mengatakan meningkatnya jumlah pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara memicu banyak insiden tabrakan di jalan.

Ia mengatakan dalam insiden terbaru, seorang pengemudi muda tertangkap kamera duduk di belakang kemudi sambil mengirim SMS sementara teman disampingnya yang mengendalikan mobil.

"Polisi akan terus menertibkan pelanggaran ini tapi kita tahu  kita tidak bisa menghentikan kebiasaan ini sendirian. Kita butuh partisipasi dari seluruh pengendara di Australia Barat untuk mengenali resiko yang  mereka berikan pada orang lain maupun diri mereka sendiri ketika mereka melakukan pelanggaran ini,” ungkapnya.

"Saya tahu banyak perusahaan yang telah mengambil tindakan dan memberikan pengarahan kepada karyawannnya untuk tidak melakukan percakapan selama berkendara.”

"Kita minta seluruh pengendara motor di Australia Selatan untuk bertanggung jawab atas aksinya mereka sendiri."

Selama lima tahun terakhir,  rata-rata terjadi 73 kematian di jalan setiap  tahunnya karena pengemudi terganggu konsentrasinya atau karena tidak menggunakan sabuk pengaman.

Polisi mengatakan tidak menggunakan sabuk pengaman merupakan pelanggaran paling  mencolok dikalangan pengendara motor di negaranya.

Operasi penertiban ini digelar 3 hari setelah insiden tewasnya 4  orang di dua peristiwa tabrakan berbeda, yang kemudian menuai desakan agar kepolisian setempat melakukan perubahan pada budaya berkendara di negara bagian tersebut.

Tiga korban tewas ketika sebuah mobil menabrak pohon di dekat Penong, Barat Ceduna, sementara seorang wanita tewas setelah ditabrak mobil di jalan bebas hambatan Tenggara ketika mengejar anjingnya  yang melompat keluar dari kendaraannya.

Fauser mengatakan salah satu penumpang yang tewas dalam kecelakaan di Penong diketahui tidak menggunakan sabuk pengaman.

"Sangat jelas ada sejumlah factor yang perlu diwaspadai masyarakat, dan yang sering kali kita ingatkan kepada para pengendara agar mereka tidak ngebut, selalu menggunakan sabuk pengaman – agar tidak terganggu konsentrasinya saat mengemudi,  tidak berkendara saat letih, atau ketika mabuk atau habis minum obat,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement