REPUBLIKA.CO.ID, ALQUDS -- Mufti Agung Alquds dan Palestina, Sheikh Ikrima Sabri, memperingatkan tujuan Israel untuk mengontrol tempat-tempat suci dan Wakaf Islam di kota Alquds.
Dia mengatakan bahwa penjajah Israel membangun menara di dekat tembok Al Buraq dalam upaya untuk memaksakan kontrol di daerah Masjid Al Aqsha. Itu khususnya area sebelah barat Masjid Al Aqsha yakni Bab Al Maghriba dan tembok Al Buraq.
"Penjajah Israel mencoba untuk mengatur serangan terhadap Masjid Al Aqsha melalui Knesset (anggota parlemen Israel)-nya yang mengeluarkan keputusan untuk mendukung itu," kata Sheikh Sabri, seperti dikutip Alray yang dilansir Mi’raj News Agency, Selasa (3/9).
Kehadiran orang-orang yahudi secara intensif terjadi baru-baru ini setelah diumumkannya rancangan undang-undang Israel mengenai pembagian waktu ibadah bagi jamaah Muslim dan Yahudi di kompleks kiblat pertama bagi umat Islam itu.
Hari-hari tertentu dalam sepekan akan hanya diberikan bagi orang-orang Yahudi. Pada saat mereka melaksanakan ritualnya, jamaah Muslim tidak akan diizinkan masuk ke kompleks Masjid Al Aqsha.
Jika RUU ini disahkan, maka waktu yang diberikan bagi orang-orang Yahudi akan meningkat. Sehingga, hal ini membatasi waktu kunjungan bagi jamaah Muslim untuk melakukan ibadah terutama melaksanakan shalat Jum’at di kompleks Masjid Al Aqsha.
Dia menjelaskan bahwa agresi untuk menyerang Masjid Al Aqsha meningkat menjadikan keadaan kritis di wilayah tersebut.
Langkah itu melengkapi upaya Yahudisasi total di Kota Alquds dan Masjid Al Aqsha di mana yayasan Al Aqsha untuk Wakaf dan Warisan Islam melaporkan sebanyak 104 sinagog Yahudi juga telah tersebar di sekitar lingkungan Masjid Al Aqsha.