Selasa 15 Apr 2025 17:44 WIB

Penghormatan Terakhir untuk Abdullah Ahmad Badawi

Ribuan orang hadir memberikan penghormatan untuk Pak Lah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Perdana Menteri (PM) ke-5 Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi.
Foto: Darmawan/Republika
Perdana Menteri (PM) ke-5 Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Masyarakat memberikan penghormatan terakhir kepada Perdana Menteri (PM) ke-5 Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi di upacara penguburan kenegaraan di Masjid Negara, Kuala Lumpur, Selasa (15/4/2025). Kantor Perdana Menteri dalam keterangannya mengatakan Pemerintah Malaysia memberikan penghormatan dengan "Upacara Pengebumian Negara" bagi Tun Abdullah Ahmad Badawi.

Almarhum mengembuskan napas terakhir pada usia 85 tahun di Institut Jantung Negara di Kuala Lumpur, Senin (14/4/2025) sekitar pukul 19.10 waktu setempat (pukul 18.10 WIB). Tun adalah gelar kehormatan tertinggi bagi warga Malaysia yang berjasa bagi bangsa dan negaranya. Gelar itu diberikan oleh Yang di-Pertuan Agung Malaysia.

Proses penguburan bermula dengan membawa jenazah dari kediaman di Bait Badawi, Sungai Penchala, pada pukul 08.30 ke Ruang Shalat Utama di Masjid Negara. Masyarakat mendapat kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir bagi PM ke-5 Malaysia itu dari pukul 11.00 hingga 13.00.

Ribuan orang hadir memberikan penghormatan untuk Abdullah. Selain pejabat pemerintahan dan tokoh politik, hadir pula untuk memberikan penghormatan terakhir di Ruang Shalat Utama Masjid Negara yakni mantan PM Malaysia Tun Mahathir Mohamad, Najib Razak, Muhyiddin Yassin, serta mantan PM Singapura Lee Hsien Loong.

PM Malaysia Anwar Ibrahim tiba di Dewan Shalat Utama Masjid Negara sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Anwar memberikan penghormatan terakhir sekaligus ikut menyalatkan jenazah Tun Abdullah bersama dengan Wakil PM Fadillah Yusof dan Ahmad Zahid Hamidi, bersama putra dan menantu Abdullah.

Para pemimpin, menteri, dan ribuan masyarakat memenuhi masjid melaksanakan shalat zuhur yang dilanjutkan dengan shalat jenazah. Pada pukul 14.30, jenazah dikebumikan dengan "Upacara Pengebumian Negara" di Makam Pahlawan terletak di kawasan Masjid Negara, Kuala Lumpur, yang memang diperuntukkan bagi pemimpin dan pahlawan Malaysia.

Makam Pahlawan di Masjid Negara yang selesai dibangun pada 1965, itu terbagi dua bagian, yakni bagian dalam dan luar. Makam bagian dalam ditutupi kubah berbentuk bintang.

PM ke-5 Malaysia Abdullah Ahmad Badawi yang akrab disapa Pak Lah oleh masyarakat Malaysia, dikebumikan di makam bagian dalam. Tempat yang sama dengan pemimpin Malaysia lainnya, yakni Wakil PM ke-2 Malaysia Tun Ismail Abdul Rahman, PM ke-2 Malaysia Tun Abdul Razak Hussein, PM ke-3 Malaysia Tun Hussein Onn, dan Wakil PM ke-6 Malaysia Tun Abdul Ghafar Baba dikebumikan.

Memimpin dengan hati

Abdullah Ahmad Badawi lahir di Bayan Lepas, Pulau Pinang, pada 26 November 1939. Dia merupakan cucu dari Syeikh Abdullah Ibrahim Badawi Fahim.

Almarhum mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Bukit Mertajam dan Penang Methodist Boys School, lalu melanjutkan pendidikan di Universiti Malaya dan mendapat gelar sarjana dalam bidang studi Islam pada 1964. Karierq politiknya bermula saat bergabung dengan UMNO pada 1964, dan aktif berpolitik saat menjadi Anggota Parlemen untuk Kepala Batas pada 1978.

Sejumlah jabatan menteri diemban sejak 1981, termasuk menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia pada Maret 1991 hingga Januari 1999.  Abdullah dilantik menjadi Wakil PM merangkap Menlu pada Januari 1999, sebelum menjadi PM ke-5 Malaysia pada Oktober 2003 hingga April 2009.

Abdullah membina rumah tangga selama 40 tahun dengan Datin Seri Endon Dato’ Mahmood sejak 1965, dan dikaruniai dua orang anak dan lima cucu. Datin Seri Endon meninggal pada Oktober 2005.

Tun Abdullah kemudian menikah dengan Datin Seri Jeanne Abdullah pada Juni 2007, yang mempunyai dua orang anak perempuan.

Dalam Pertemuan Khusus Pemimpin ASEAN Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami di Jakarta, Kamis (6/1/2005), PM Abdullah yang menyampaikan solidaritas Malaysia, menyatakan telah mengirimkan sejumlah bantuan secara bilateral bagi negara-negara terdampak, dan mengirimkan tim SAR serta tim medis termasuk peralatan yang dibutuhkan ke Aceh.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement