Kamis 05 Sep 2013 16:14 WIB

India Akan Larang Binatang untuk Sirkus

Rep: Nur Aini/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gajah Sirkus. Ilustrasi.
Foto: Sydney Morning Herald
Gajah Sirkus. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah India mempertimbangkan larangan untuk penggunaan binatang dalam sirkus. Aktivis setempat menemukan gajah dan kuda dibelenggu dalam waktu lama, anjing dalam kandang kecil, dan pelatih mabuk.

Sebuah badan penasehat, Animal Welfare Board of India (AWBI), mengatakan pihaknya merekomendasikan larangan setelah penyelidikan sembilan bulan di 16 sirkus. Rekomendasi untuk

Kementrian Lingkungan India mengikuti larangan banyak sirkus barat di tengah kekahwatiran publik atas perlakukan terhadap hewan.

"Semua orang menikmati sirkus tapi tidak ada yang melihat di balik acara, perlakuan mengerikan terhadap hewan atau bagaimana mereka disimpan," ujar sekretaris AWBI, S Umarani dilansir Emirates247.

Menurutnya, perlu ada undang-undang untuk menghentikan kekejaman tersebut. "Itu sebabnya dewan merekomendasikan larangan total," ujar Umarani.

Banyak hewan liar dan langka sudah dilarang di sirkus India seperti beruang, monyet, harimau, macan kumbang dan singa. Namun, proposal terbaru menginginkan larangan untuk semua binatang. Gajah masih banyak digunakan di sirkus meskipun larangan telah dikeluarkan pada 2009.

Kelompok hak binatang, PETA mengatakan investigas diserahkan kepada AWBI. Mereka menemukan bukti hewan telah dipukul dengan kait besi dan terus dikurung. Sementara beberapa pelatih ditemukan mabuk. Menurut PETA, banyak hewan dipaksa melakukan tindakan sirkus meskipun sebagian buta dan terluka

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement