REPUBLIKA.CO.ID, SAINT PETERSBURG -- Presiden Rusia, Valdimir Putin, mengatakan Rusia akan membantu Suriah jika benar-benar terjadi invasi militer di sana. Namun, ia tidak menjelaskan detil dukungan yang akan diberikan kepada Suriah.
Putin mengatakan bukti terbaru yang menyatakan adanya penggunaan senjata kimia oleh Pemerintahan Bashar Al Assad itu tidak cukup meyakinkan.
Ia juga menuturkan justru pihak oposisi yang menggunakan senjata kimia untuk memprovokasi militer internasional melawan pasukan Assad.
Amerika Serikat mengatakan 1.429 orang tewas akibat serangan menggunakan gas sarin di pemukiman Ghouta Timur, Damaskus, 21 Agustus lalu. Sementara, relawan kemanusiaan mencatat 355 korban tewas akibat serangan itu.
Al Jazeera melaporkan Putin juga mengklaim idenya menolak serangan ke Suriah didukung mayoritas kepala negara anggota G 20 yang hadir dalam pertemuan dua hari itu.
Putin menegaskan Obama harus meminta persetujuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sebelum mengambil langkah serangan militer ke Suriah.
Rusia sendiri menolak usaha DK PBB untuk menjatuhkan hukuman kepada Assad yang menyebabkan konflik sipil berkepanjangan selama dua setengah tahun.