REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA-- Menteri Luar Negeri AS John Kerry berencana bertemu lagi dengan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov di New York guna membahas tanggal pembicaraan perdamaian internasional mengenai Suriah.
Kerry, Jumat (13/9) memberitahu wartawan setelah pertemuan tiga pihak dengan Utusan khusus PBB-Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, dan Menlu Rusia Sergei Lavrov, kedua pihak sepakat untuk mengerjakan "pekerjaan rumah". Ia mengumumkan kesepakatan itu tanpa memberi perincian.
Kerry menyatakan ia dan Lavrov sepakat untuk bertemu lagi selama Sidang Majelis Umum PBB di New York sekitar 18 September.
Kerry mengatakan keberhasilan menetapkan tanggal bagi pembicaraan perdamaian, yang diberi nama Jenewa 2, akan sangat tergantung atas keberhasilan di sini dalam beberapa jam, hari, ke depan, mengenai topik senjata kimia.
Lavrov mengatakan Rusia dan Presidennya, Vladimir Putin, telah mendorong penyelesaian damai dalam konflik Suriah sejak awal, demikian laporan Xinhua.
Kerry dan Lavrov telah membahas status penempatan senjata kimia Suriah di bawah pengawasan internasional sejak Kamis malam (12/9).
Setelah masing-masing mengeluarkan pernyataan singkat, Kerry dan Lavrov bergegas melanjutkan pertemuaan mereka tanpa menerima pertanyaan. Sementara Brahimi tidak terlibat dalam pembicaraan mengenai senjata kimia sebab itu bukan bagian dari mandatnya, kata Juru Bicaranya Khawla Mattar.