REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Persik Kediri berhasil meraih satu tiket langsung tersisa untuk promosi ke Indonesia Super League(ISL). Musim depan, Persik berhak berlaga di kasta tertinggi usai membungkam Persikabo Kabupaten Bogor dengan skor 6-2 pada perebutan tempat ketiga divisi utama di Stadion Manahan Solo, Sabtu (14/9) sore.
Persik yang tak mau mengulang kesalahan setelah gagal melaju ke final, tampil memukau sejak awal pertandingan. Tim berjuluk Macan Putih langsung memimpin lewat gol cepat Faris Aditama pada menit keenam. Persik bahkan sempat unggul tiga gol tanpa balas melalui tambahan dua gol striker Oliver Makor pada menit ke-22 dan ke-45 sebelum akhirnya Persikabo memperkecil kedudukan menjadi 3-1 menjelang turun minum.
Tensi pertandingan semakin panas usai jeda. Persikabo yang mencoba mengejar ketertinggalan terus berusaha menggencarkan serangan. Sayang, usaha itu justru membuat lini belakang Persikabo lengah. Oliver Makor kembali menjadi momok bagi Persikabo dengan mencetak hattrick pada menit ke-62.
Persik tetap memeragakan permainan ketat meski pun sudah unggul 4-1. Saking ngototnya mengawal barisan pertahanan, Persik akhirnya harus bermain dengan 10 pemain setelah bek Mohamadou Alhadji terkena kartu merah akibat menendang lawan di kotak terlarang.
Cristiano Lopez yang menjadi algojo penalti, sukses menjalankan tugasnya untuk memperkecil kedudukan menjadi 2-4. Meski harus tampil dengan 10 pemain sejak menit ke-63, Persik justru sukses melumpuhkan Persikabo melalui serangan balik dan berhasil menambah dua gol melalui Agus Susanto pada menit ke-81 dan Kusnul Yuli menjelang akhir pertandingan.
Pelatih Persik Kediri Aris Budi mengaku sempat khawatir setelah timnya harus bermain dengan 10 pemain. Untungnya mental para pemain tidak jatuh. "Justru semakin termotivasi ketika bermain dengan 10 pemain," kata Aris, Sabtu (14/9).
Persik menyusul Persebaya Surabaya dan Perseru Serui yang lebih dulu memastikan diri promosi ke kasta tertinggi. Persik harus mencari tiket promosi melalui perebutan tempat ketiga setelah takluk dari Perseru melalui drama adu penalti pada partai semifinal, 8 September.
"Saat itu (kalah dari Perseru), karena Tuhan belum memberikan waktu yang tepat. Sekarang lah waktunya," kata Aris.
Maklum, pada partai semifinal melawan Perseru, Persik sebetulnya sudah unggul 2-0. Namun gara-gara lengah, Perseru berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dan memaksa pertandingan diakhiri dengan adu penalti. Perseru keluar sebagai pemenang setelah menang dengan skor 5-4.
Untuk menyongsong berlaga di kasta tertinggi, Persik mengaku akan melakukan perombakan skuat dengan mendatangkan pemain baru. "Tentu akan dilakukan setelah evaluasi pemain. Tergantung kebutuhan," ungkap Aris.
Sedangkan Persikabo harus bekerja lebih keras lagi untuk bisa menyegel tiket promosi melalui babak play-off melawan tim peringkat 15 LSI. Saat ini, posisi 15 klasemen LSI masih dihuni oleh Pelita Bandung Raya.
Asisten Pelatih Persikabo, Abdush Shobur mengakui keunggulan Persik. Ia mengatakan permainan timnya sangat buruk dalam segala lini. "Mohon maaf kepada warga Bogor atas kekalahan ini. Kami akan berjuang habis-habisan pada laga play-off nanti.