REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bank sentral Amerika Serikat the Federal Reserve membuat keputusan mengejutkan dengan menunda penarikan stimulus quantitative easing (QE). Keputusan ini membuat indeks di bursa saham AS melonjak tajam.
Dow Jones Industrial Average melompat 141 poin, dari 15.485 ke 15.626, begitu keputusan dibuat. Dow Jones ditutup menguat 147 poin pada penutupan perdagangan Rabu (18/9) waktu setempat.
Pergerakan mengejutkan juga terjadi pada indeks S&P 500. S&P menguat 1,2 persen ke level 1.725, yang merupakan level tertinggi sejak Agustus.
Penguatan tidak hanya terjadi pada saham. Lonjakan juga terjadi pada perdagangan emas dan perak serta minyak mentah. Harga obligasi bertenor 10 tahun ikut menguat, mendorong penurunan yield.
Managing Director di Albert Fried and Company Benedict P Willis III mengatakan ia sangat terkejut dengan reaksi pasar setelah keputusan the Fed. "Keputusan ini tidak dapat diantisipasi oleh perspektif pasar," ujarnya kepada BBC, Rabu (18/9) waktu setempat.
Ditundanya tapering secara esensial berarti bank sentral menyatakan ekonomi AS masih lemah dari yang diperkirakan sebelumnya. The Fed memutuskan penundaan stimulus lantaran belum merasa puas dengan pertumbuhan ekonomi AS. The Fed akan melakukan upaya-upaya untuk mengembalikan ekonomi AS, termasuk dengan mempertahankan stimulus yang sudah dikucurkan sejak 2008 tersebut di pasar.