Senin 23 Sep 2013 11:53 WIB

Indonesia Diharapkan Fokus pada Perbaikan Ekonomi

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia diharapkan fokus pada kesehatan dan perbaikan ekonomi alih-alih menunggu keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, the Federal Reserve (the Fed), mengenai penghentian stimulus moneternya. Jika Indonesia dapat memperbaiki situasi ekonomi, investor akan melihat Indonesia dan menanamkan modalnya.

Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar, mengatakan Indonesia harus fokus pada kondisi keuangan, serta kesehatan dan perbaikan ekonomi. "Bukan apa yang disampaikan oleh AS. Pada gilirannya, bila itu terjadi, investor lihat kondisi kesehatan masing-masing negara," ujar Mahendra yang ditemui usai Seminar the Future of Finance: Axis of Stability and Profitability, Senin (23/9).

Pernyataan the Fed yang memutuskan menunda penghentian stimulus moneter dianggap sebagai alarm bagi negara-negara berkembang bahwa stimulus moneter akan dihentikan cepat atau lambat. "Kalau sudah dicabut, lebih baik kita bersiap diri," ujarnya.

Jika negara-negara berkembang telah bersiap menghadapi penghentian stimulus AS, situasi ekonomi seperti yang terjadi ketika wacana penghentian dikeluarkan tidak akan terjadi. Seperti diketahui, ketika the Fed mengeluarkan wacana akan menghentikan stimulusnya, negara-negara berkembang mengalami aliran modal keluar.

Sebagai respons atas hal tersebut, Indonesia mengeluarkaan paket kebijakan yang bertujuan untuk memperbaiki masalah-masalah struktural seperti defisit transaksi berjalan, inflasi, iklim investasi dan perlambatan ekonomi. "Kita telah mengeluarkan kebijakan. Saat ini kita ada dalam tahap memonitor," ujar dia. Ia menambahkan, pemerintah siap mengeluarkan kebijakan lanjutan jika dibutuhkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement